KARIMUN – Ketua DPRD Kabupaten Karimun, Raja Rafiza menyoroti permasalahan kekurangan tenaga dokter yang terjadi saat ini.
Hal itu ia sampaikan sebagai catatan pada 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Karimun, Iskandarsyah dan Rocky Marciano Bawole.
Politisi yang akrab disapa Rafi ini mengatakan, untuk menilai kinerja 100 hari tersebut tentunya dengan melihat program-program atau gerakan-gerakan bupati dan wakil bupati.
Rafi mengaku banyak mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat tentang ketersediaan dokter di pukesmas-puskesmas dan RSUD Tanjung Batu.
“Saya menyorot saat ini masalah Karimun yang kekurangan dokter, padahal ini layanan dasar bagi masyarakat,” ungkap Rafi, Selasa, 3 Juni 2025.
Ketua DPRD Karimun Soroti Banyak Kader Posyandu Ingin Mundur
Rafi mencontohkan, untuk di Puskesmas Durai saat ini hanya tersedia satu orang dokter dan di Puskesmas Nyiur Permai tidak ada sama sekali. Namun apabila ada pasien dari Nyiur Permai yang harus dirujuk, maka perawat akan memakai nama dokter dari Puskesmas Durai.
“Ini kan berbahaya, seandainya terjadi sesuatu siapa yang bertanggung jawab. Sementara kewenangan itu bukan kewenangan perawat,” ujarnya.
Sedangkan di RSUD Tanjung Batu saat ini yang hanya ada dua tenaga dokter saja. Sementara di rumah sakit plat merah yang ada di Pulau Kundur tersebut memiliki layanan rawat inap.
Menurut Rafi, apabila harus menunggu penerimaan dokter Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk memenuhi kebutuhan dokter, maka tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Oleh karena itu legislator dari Partai Golkar mengusulkan agar Bupati dan Wakil Bupati bisa memanfaatkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam merekrut SDM terutama tenaga dokter.
Rafi menyebutkan, puskesmas-puskesmas dan RSUD di Karimun kini telah berstatus BLUD sehingga dapat merekrut Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk dokter.
Hanya saja, Rafi meminta Bupati Karimun untuk Peraturan Kepala Daerah (Perkada) atau Peraturan Bupati (Perbup).
“Setelah perbup keluar maka persoalan cepat selesai, itulah harapan saya kepada bupati dan wakil bupati,” katanya.
Rafi mengakui, ada plus minus di masa 100 hari pemerintahan Bupati Karimun, Iskandarsyah dan wakilnya Rocky Marciano Bawole.
[VIDEO] PENAHANAN IJAZAH KARYAWAN DILARANG, BISA KENA PIDANA | U-NEWS REPORTASE
Salah satunya karena anggaran daerah yang ada saat ini merupakan anggaran yang sudah dibahas pada masa pemerintahan lalu.
“Jadi bupati hanya menjalankan. Lalu persoalan sampah alhamdulillah sudah teratasi,” tambah Rafi.
Hanya saja Rafi menekankan agar bupati dan wakil bupati Karimun saat ini agar dapat menyelesaikan masalah Tunda Bayar (TB).
“Tunda bayar harus jadi perhatian untuk segera diselesaikan, sehingga tahun 2026 APBD berjalan normal,” tutupnya.


















