106 Atlet Kepri Menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024, Sekdaprov: Berikan Penampilan Terbaik

Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara bersalaman dengat atlet Kepri yang akan bertanding di PON XXI Aceh-Sumut 2024. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Sekdaprov Kepri), Adi Prihantara melepas secara resmi sebanyak 106 atlet untuk menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada 8-20 September 2024 mendatang.

Pelepasan kontingen atlet Kepri tersebut berlangsung di Aula Asrama Haji Batam Centre, Kota Batam, Kamis 05 September 2024.

“Kepada seluruh atlet semoga dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan, sehingga bisa memberikan penampilan yang terbaik dalam ajang PON kali ini,” ujar Adi Prihantara.

Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk mendukung penuh para atlet sehingga dapat mewujudkan target yang telah ditetapkan.

“Mohon doa dan semangat dan dukungan masyarakat Kepri agar para atlet mampu meraih target raihan medali,” tambah dia.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri, Usep RS mengatakan, kontingen Kepri pada ajang PON XXI Aceh-Sumut mengirim sebanyak 106 atlet yang akan berkompetisi pada 31 cabang olahraga cabor. Selain itu terdapat juga 54 pelatih, 4 tenaga medis dan 41 official.

“Target kita pada PON tahun ini Kepri dapat finish di peringkat 15 besar dan meraih 10 medali emas,” ucap Usep RS.

Usep menjelaskan, terdapat sepuluh cabang olaraga unggulan yang ditargetkan meraih medali emas, di antaranya yakni triathlon, layar, ski air, pencak silat, sepak takraw, taekwondo, dansa dan biliar.

“Kita sudah melakukan persiapan yang maksinal mulai dari pelatda hingga pelatprov penuh di Asrama Haji. Kami sangat optimis bisa meraih semua target medali,” sebut Usep.

Ketika ditanyakan lebih lanjut, perihal keluhan atlet motocross yang merasa tidak diperhatikan selama persiapan menjelang PON XXI Aceh-Sumut hingga pergantian mekanik secara mendadak oleh pihak ofisial, Usep menyebukan hal tersebut sudah diselesaikan.

“Terkait hal teknis seperti pelatihan, training centre dan pembeliat peralatan semuanya transparan dan diserahkan kepada pengurus provinsi (Pengprov) cabor yang membidangi,” ungkapnya.

Ia menekankan, jika ada kendala yang dihadapi oleh atlet maupun perangkat lainnya, maka KONI akan melakukan penggantian sesuai dengan surat dari pengurus provinsi cabor tersebut.

“Jadi kami memverrifikasi sesuai denhan proposal yang diajukan pengprov atau pengurus cabor. Intinya semuanya sudah clear, tidak ada masalah,” tutup Usep.