Kunjungi Para TKI, Kepala BP2MI Dengarkan Cerita Sedih

Tanjungpinang, Ulasan.co – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengunjungi para Pahlawan Devisa di Rumah Penanggulangan Trauma Center (RPTC) milik Kemensos di Tanjungpinang, Rabu (12/5/2021).

Benny mengatakan bahwa dengan adanya para pahlawan devisa tersebut di RPTC, menjadi bukti bahwa adanya komunikasi yang baik antar kementerian.

“Kembali ke Indonesia, mereka akan mendapatkan pelayanan antigen dan PCR. Setelah dinyatakan negatif, mereka ditampung di RPTC. Ini bukti bahwa Sinergi kolaborasi antar kementerian lembaga berjalan baik. Di sini ya, selain diberikan perlakuan hormat bisa tidur makan minum di biayai negara. Bahkan nanti kepulangannya dibiayai oleh negara melalui kementerian sosial,” jelasnya.

Lanjut Benny, di RPTC saat ini menampung 115 TKI yang baru saja pulang dari Malaysia dan tiba di Tanjungpinang pada Selasa (11/5/2021). Masih ada 30 orang lagi yang sedang dalam kondisi sakit di BP2MI.

“30 dari 145, itu di BP2MI karena khusus yang sakit di sana dengan berbagai penyakit. Bahkan ada yang memiliki bayi berusia 3 bulan. Mereka juga nanti kembalinya akan ditangani oleh Kemensos oleh BP2MI. Ini bukti bahwa Sinergi kolaborasi berjalan,” ujarnya.

Lanjut Benny, dalam kunjungan tersebut ia cukup banyak mendengar cerita-cerita menyedihkan dari para pekerja tersebut.

“Kita mendapatkan cerita sedih, bagaimana 145 ini mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, kata-kata yang kasar, cemoohan, bahkan tidak hanya para pekerja, Indonesia bahkan,” tutur Benny.

Benny pun menegaskan bahwa momentum kepulangan para pekerja migran ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk tidak mau dianggap rendah oleh negara lain. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang besar, dan tidak layak untuk mendapat perlakuan seperti itu.

“Kenapa kita harus sampai hari ini mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Tidak hanya itu, barang-barang mereka dirampas, perlakuan tidak manusiawi terjadi di tahanan imigrasi,” jelas kepala BP2MI itu.

Benny mengaku bahwa dirinya telah mengusulkan untuk menarik seluruh pekerja dan memperkerjakan mereka di lapangan pekerjaan yang telah milik Indonesia. Misalnya saja para pekerja kebun, Benny menginstruksikan untuk menarik semuanya, lalu memperkejakan mereka di lahan-lahan milik negara. Kemudian bangunkan perkampungan, sebagaimana mereka saat di negeri Jiran, Malaysia. Iya yakin, dengan begitu, Indonesia tidak akan bergantung pada Malaysia.

Pada kesempatan itu, Benny juga memberikan masukan kepada para PMI agar berangkat kembali ke negara tetangga melalui jalur yang resmi.

Ia juga menegaskan bahwa negara akan senantiasa memerangi oknum-oknum yang menjalin sindikat dalam perdagangan anak bangsa.

“Kita tidak perlu malu kalau bicara soal oknum. Oknum-oknum itu ada dimana pun. Kita bersihkan oknum-oknum dan sindikatnya. Ini bisnis kotor loh. Bagaimana bisa anak-anak bangsa diperjualbelikan. Bagaimana bisa mereka diperlakukan sebagaimana hewan dan barang dagangan. Satu orang pekerja, mereka dapat untung 20 juta. 10 juta untuk pengusaha. 10 juta untuk para oknum,” lanjutnya.

Sementara itu, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbarriau, Pepen S. Almas yang turun mendampingi, mengajak masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri atau menjadi PMI agar dapat memastikan diri di BPJS Tenaga Kerja. Hal itu karena pihaknya telah mempersiapkan beberapa program mulai dari jaminan hingga beasiswa untuk keluarga penerima. (Din)