27 Murid SD di Padang Keracunan Usai Jajan Bakso Bakar

27 Murid SD di Padang Keracunan Usai Jajan Bakso Bakar
Suasana penanganan murid SDN 29 Gunung Sarik Padang di RSUD Rasidin. Foto: Antara

Padang – Sebanyak 27 murid SD Negeri 29 Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat diduga mengalami keracunan usai menyantap jajanan bakso bakar yang dijual oleh pedagang di luar sekolah pada Selasa (11/1).

“Para pelajar tersebut mengalami mual dan muntah usai jajan bakso bakar dan segera dilarikan ke RSUD Rasidin,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Habibul Fuadi, Selasa siang.

Menurut Habibul, pada awalnya proses belajar mengajar berjalan dengan normal sebagaimana biasa setelah dimulainya pembelajaran tatap muka secara penuh pada 10 Januari 2022.

“Namun tiba-tiba beberapa anak dari kelas tinggi mengalami mual dan muntah disusul murid dari kelas lain,” ungkapnya.

Baca juga: Keracunan Minuman Alkohol, 34 Orang Tewas di Rusia

Awalnya pihak sekolah mencoba menghubungi Puskesmas setempat, namun karena petugas Puskesmas banyak yang turun ke lapangan melakukan vaksinasi COVID-19 disarankan dibawa ke RSUD Rasidin.

“Akhirnya semua yang mengalami mual dan muntah dilarikan ke RSUD Rasidin Padang, tiba di RSUD ada yang langsung diinfus,” ujarnya.

Ia menyebutkan total semua yang mengalami keracunan dan dilarikan ke RSUD Rasidin sebanyak 29 orang terdiri atas 27 murid, satu orang tua murid dan satu adik dari murid.

“Saat ini sebanyak 24 orang yang diobati di RSUD Rasidin sudah boleh pulang dan sisanya masih dalam proses perawatan,” kata dia.

Baca juga: Ratusan Warga Takalar Keracunan Makanan, Satu Orang Bocah Meninggal

Habibul meminta pihak sekolah harus mengedukasi murid untuk lebih selektif memilih jajanan yang sehat.

“Sebenarnya di masa pandemi ini murid disarankan membawa bekal dari rumah karena lebih terjamin,” kata dia.

“Akan tetapi jika memang ingin jajan maka pilihlah makanan yang sehat dan bersih,” ujarnya.

Ia menyampaikan pihak sekolah tidak mungkin melarang orang berjualan di luar sekolah.

“Namun perlu ditekankan untuk terus mengedukasi murid bagaimana memilih jajanan yang sehat mencegah terulang kembali kasus yang sama,” pungkasnya.