300an Pedagang Sudah Daftar untuk Berjualan di Pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang

Pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang baru selesai dibangun dan menunggu diresmikan. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, sudah 300 lebih pedagang yang mendaftar untuk berjualan di Pasar Encik Puan Perak.

Namun Pemkot Tanjungpinang masih menunggu penyerahan aset Pasar Encik Puan Perak dari Satker Kementerian PUPR.

Penjabat Wali Kota (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan mengatakan, bahwa Pemkot Tanjungpinang hanya tinggal menunggu penyerahan aset saja. Setelah itu, lanjut dia, pasar itu langsung diresmikan dan beroperasi.

“Kita masih menunggu untuk penyerahan aset itu. Tapi penggunaannya kita sudah persiapkan semua,” kata Hasan, Sabtu malam 20 Januari 2024.

“Jika kita dipersilahkan untuk menggunakan maka kita sudah siap. Kalau persemian kita menunggu jadwal pak Presiden,” sambung Hasan.

Hasan menyebutkan, untuk pedagang yang akan berjualan di Pasar Encik Puan Perak sudah didata. Baik pedagang lama maupun pedagang baru. Hanya saja, ada sedikit ada keluhan dari pedagang lama karena meja lapak yang tersedia ukurannya lebih kecil.

“Ada yang dulu punya dua meja. Itu kan kecil, tapi semua pedagang sudah fix dan tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan,” ujar dia.

Untuk jumlah pedagang, lanjutnya, sekitar 236 pedagang yang terdata dari 500an pedagang yang ada di kawasan tersebut.

“Kalau sisa belum tahu ada berapa. Karena kita khususkan lantai dua untuk jualan jenis sayur, ayam, daging. Lantai tiga untuk kelontongan, baju dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirut BUMD Tanjungpinang mengatakan, untuk gedung B dan C Pasar Encik Puan Perak masih dalam pengerjaan. Sedangkan gedung A akan melakukan cabut undi, untuk pedagang yang menempati lapak.

“Kalau total pedagang itu ada 766 pedagang. Kalau yang sudah mendaftar itu 300an dan masih berjalan,” kata Guntoro.

Disinggung soal harga sewa, ia menyebut, per hari diharga Rp14 ribu untuk kios baju dan kelontong. Kalau untuk sewa kios pedagang ikan dan daging diharga Rp666 ribu.

“Kalau ikan per hari bisa diharga Rp25 ribu. Tapi fasilitas komplit, keamanan, kebersihan air, musala, toilet yang bagus, ada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) centre juga jadi sesuai dengan harga lapak,” sebutnya.

“Untuk peresmian kita juga menunggu penyerahan aset dari pusat ke Pemkot Tanjungpinang. Kami BUMD hanya sebagai pengelola untuk mengurusi pedagang,” pungkasnya.