5 Fakta Patola, Olahan Daging Ular Piton Khas Minahasa

Foto: Getty Images

Jakarta – Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) memiliki kuliner khas yang terbilang ekstrem. Bernama patola yang berbahan dari ular piton.

Ular piton, mendengar namanya saja sudah bikin bergidik apalagi melihatnya secara langsung. Namun di Minahasa, Sulawesi Utara, ular piton justru diolah menjadi makanan khas Minahasa.

Mengonsumsi makanan yang terbilang ekstrem bukan hal yang tabu bagi masyarakat Sulawesi Utara. Bahkan di Pasar Tomohon, Manado pun banyak menawarkan daging dari hewan-hewan tak biasa.

Seperti kelelawar, anjing, tikus, ular piton dan masih banyak lagi. Lantas, seperti apa kuliner patola tersebut dan apakah mengonsumsi ular piton sudah menjadi bagian tradisi di Minahasa?

Berikut fakta tentang patola yang terbuat dari ular piton:

1. Ular Piton Dianggap Sakral

Masyarakat Minahasa mengenal ular piton dengan sebutan tumotongko. Dikutip dari berbagai sumber, masyarakat Minahasa sudah terbiasa dengan ular piton. Itu karena ada sebuah kisah dari Legenda yang mereka yakini.

Menurut pegiat budaya Minahasa Denni Pinontoan, ada banyak hewan yang dianggap sakral bagi leluhur Minahasa. Salah satunya ular piton karena dipercaya dapat memberikan pertanda baik atau buruk.

Misalnya ketika sedang berada di jalan, kemudian tiba-tiba ada ular yang memotong jalan. Ketika itu dianjurkan untuk berhenti sejenak. Ular itu dianggap memberi tanda bahwa akan ada sesuatu yang buruk di depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *