58 Kasus TBC Terdeteksi di Batam, 407 Orang Lainnya Diduga Terjangkit

Kadinkes Batam
Kadinkes Batam Didi Kusumarjadi (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) temukan sebanyak 58 kasus Tuberkulosis (TBC) di awal tahun 2023.

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan pengobatan berdasarkan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dalam rangka percepatan dukungan Indonesia dalam mengeliminasi TBC tahun 2030.

Dari pemeriksaan itu, 58 kasus dinyatakan positif idap TBC dan telah proses pengobatan dengan cara meminum obat dan pengawasan rutin.

Pihaknya juga telah melakukan pengecekan terhadap 407 orang, yang diduga turut terjangkit karena berkontak erat dengan pengidap TBC.

“Tahun 2023 total sampai Selasa (10/1) kemarin, ada 58 kasus yang diobatin positif TBC. Kalau yang terduga itu sudah dicek ada 407 orang untuk bulan Januari aja. Ibarat setiap 1 pasien jadi 15 orang terdekat akan dicek juga, sama seperti pemeriksaan COVID-19 ceknya,” kata Rabu (11/01).

Ia menambahkan, Kemenkes RI telah memberikan data 33.664 orang yang merupakan terduga TBC (kontak erat) kepada Pemko Batam. Sejauh ini, Pemko Batam bahkan telah memeriksa 33.697 orang.

Baca juga: BPOM Bersama Dinkes Awasi Makanan Ciki Ngebul di Batam

Sementara untuk pengobatan TBC, Kemenkes RI memberikan jumlah sasaran kasus sebanyak 6.926 orang. Dari ribuan sasaran itu, 3.567 orang di antaranya telah menjalani pengobatan.

“Ini sebenarnya sudah sangat bagus dari tahun sebelumnya pencapaiannya. Supaya tahun 2030 itu tidak sebanyak di tahun sebelumnya. Makanya kita sebanyak-banyaknya dilakukan pemeriksaan,” kata Didi.

Didi menjelaskan, gelaja awal pada penyakit TBC yaitu batuk yang tidak kunjung sembuh selama dua pekan. Namun, tidak semua orang yang mengalami batuk selama dua pekan mengidap TBC.

“Jadi memang ada batuk lebih dari dua minggu, itu gejala awalnya. Kalau tidak lebih dari dua minggu itu bukan dikatakan TB. Kecuali dia berkontak erat sama yang TB, itu kita cek,” kata Didi.

Dengan begitu, Didi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Batam yang memiliki gejala serupa, agar dapat segera melakukan pengecekan di fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas dan klinik.

Baca juga: Dinkes Kepri Anjurkan Masyarakat Tetap Gunakan Masker