61 Kasus Baru HIV di Batam Ditemukan, Penularan dari Hubungan Sesama Jenis

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat 61 kasus baru HIV hingga Februari 2025. Dari jumlah tersebut mayoritas dialami oleh laki-laki, yakni 47 kasus sementara perempuan tercatat 14 kasus.

Kelompok usia 25-49 tahun menjadi yang paling terdampak, dengan 41 kasus terdiri dari 34 laki-laki dan tujuh perempuan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, penularan HIV di Batam terutama disebabkan hubungan seksual yang tidak aman, termasuk di antaranya hubungan sesama jenis.

“Penyebab utama masih hubungan sesama jenis laki-laki (LSL) dan hubungan seksual yang tidak aman,” ujar Didi, Sabtu, 15 Februari 2025.

Selain kelompok usia 25-49 tahun, Dinkes juga mencatat kasus pada kelompok usia lainnya 20-24 tahun 11 kasus, di atas 50 tahun tujuh kasus, 15-19 tahun dua kasus. “Namun tidak ada kasus baru pada anak-anak di bawah usia 15 tahun,” tambah Didi.

Sepanjang tahun 2024, Dinkes Kota Batam menemukan 822 kasus baru HIV dari hasil skrining terhadap 15.060 orang. Mayoritas infeksi terjadi pada laki-laki dengan 652 kasus, sementara perempuan mencatat 170 kasus.

Didi menekankan pentingnya pencegahan melalui pemanfaatan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) serta penerapan perilaku seks aman bagi kelompok berisiko tinggi.

“PrEP adalah langkah pencegahan efektif bagi kelompok berisiko. Obat ini biasanya mengandung kombinasi Tenofovir Disoproxil Fumarate (TDF) dan Emtricitabine (FTC), dijual dengan nama dagang Truvada, tetapi tersedia juga dalam bentuk generik,” jelasnya.

Selain lelaki yang berhubungan sesama jenis, kelompok lain seperti wanita pekerja seks (WPS), pengguna narkoba suntik, pasangan pengidap HIV, dan mereka yang sering berganti pasangan tanpa kondom juga disarankan menggunakan PrEP sebagai langkah perlindungan.

Baca juga: Kasus HIV di Batam Tertinggi se-Kepri, Pengidapnya 70 Persen Pria

Didi juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin dan penggunaan obat antiretroviral (ARV) untuk mengendalikan perkembangan HIV pada pengidap.

“Dengan angka kasus yang terus meningkat, kami mengimbau masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya edukasi, pemeriksaan kesehatan, dan pencegahan guna menekan laju penularan HIV,” tutupnya mengakhiri. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News