BATAM – Digitalisasi ekonomi di Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan tren positif. Hingga April 2025, sebanyak 628.056 pedagang atau merchant di Kepri telah menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam aktivitas transaksi mereka.
Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Adidoyo Prakoso, menyebutkan bahwa jumlah ini merupakan hasil penambahan sebanyak 48.812 merchant baru selama Januari hingga April 2025, dengan pertumbuhan tahunan (year-on-year) mencapai 19,50%.
“Sebaran merchant paling banyak berada di Kota Batam dengan dominasi 81,98%, serta merchant kategori Usaha Mikro (UMI) yang menyumbang 40,33%,” kata Adidoyo, Senin 9 Juni 2025.
Tak hanya dari sisi merchant, jumlah pengguna QRIS juga meningkat. Selama Januari–April 2025, tercatat ada 9.010 pengguna baru, sehingga total pengguna QRIS di Kepri kini mencapai 539.337 pengguna.
Dari sisi transaksi, BI mencatat pertumbuhan yang signifikan. Volume transaksi pada April 2025 bertambah sebanyak 5,05 juta transaksi, dengan total transaksi selama empat bulan pertama tahun ini mencapai 18.069.086 transaksi, atau tumbuh 104,85% yoy.
Dari segi nilai, nominal transaksi QRIS pada Januari–April 2025 mencapai Rp2,60 triliun, meningkat tajam sebesar 345,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khusus bulan April saja, transaksi QRIS di Kepri menyentuh angka Rp688 miliar.
Menariknya, penggunaan QRIS lintas negara (cross-border) juga semakin luas. Kini masyarakat bisa bertransaksi menggunakan QRIS di Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Baca juga: 1.045 Lembar Uang Palsu Ditemukan di Kepri hingga Mei 2025
Volume transaksi lintas negara pun terus tumbuh, dengan rincian:
- Thailand: 198 transaksi
- Malaysia: 21.715 transaksi
- Singapura: 4.883 transaksi
“Untuk terus mendorong pemanfaatan QRIS, kami gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media. Kami ingin masyarakat merasakan langsung berbagai kemudahan dan kelebihan QRIS dalam bertransaksi,” tutup Adidoyo. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News