3. Minuman oat
Oat mengandung beta-glukan, yang membuat zat seperti gel di usus dan berinteraksi dengan garam empedu, mengurangi penyerapan kolesterol.
Sebuah tinjauan 2018 menemukan bahwa minuman oat, seperti susu oat, mungkin menawarkan penurunan kadar kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat.
Untuk manfaat maksimal, coba konsumsi sekitar 3 gram beta-glukan per hari, yang dapat membantu penurunan 7 persen dalam LDL.
Satu cangkir susu oat atau gandum dapat menyediakan hingga 1,3 gram beta-glukan. Pastikan untuk memeriksa label minuman gandum untuk memastikan bahwa itu mengandung beta-glukan.
4. Infused water lemon
Lemon dapat diolah menjadi infused water penderita kolesterol.
Pada 2017 silam, Chef Vindex Tengker mengatakan, infused water dibutuhkan usai menikmati makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Salah satu infuse water yang disarankan oleh Vindex adalah lemon water. Jika biasanya dalam sebotol lemon water hanya dua irisan lemon, seseorang dapat memasukkan lima iris lemon.
Meski demikian, Vindex mengatakan, hal tersebut tergantung pada selera masing-masing.
Asam yang dihasilkan oleh lemon, kata Vindex, dapat menyingkirkan lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh. Hal itu dapat membantu untuk menjaga kadar kolesterol.
“Sehabis makan banyak minum lemon water. Ini infuse water tetapi dengan lebih banyak potongan lemon di dalamnya,” ujarnya kala itu.
5. Jus tomat
Tomat kaya akan senyawa yang disebut likopen, yang dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL “jahat”.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus meningkatkan kandungan likopennya. Jus tomat juga kaya serat penurun kolesterol dan niasin.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa 25 wanita yang minum 280 ml jus tomat setiap hari selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol darah. Para peserta berusia 20-30 tahun dan memiliki skor indeks massa tubuh minimal 20.