TANJUNGPINANG – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tanjungpinang belum menemukan adanya pelansir solar di setiap SPBU ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Padahal antrean panjang di SPBU marak terjadi dalam sebulan terakhir.
Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu mengatakan, meski banyak antrean mobil pikap dan truk untuk mengisi solar di setiap SPBU Kota Tanjungpinang sering terjadi, pihaknya belum menemukan adanya pelansir.
“Sampai saat ini belum, tapi pasti akan kita temukan. Karena satu mobil hanya boleh 30 liter,” kata Kapolres.
Ia menegaskan, jika ada oknum yang bermain dengan solar, maka akan ada sanksi tegas, karena masuk dalam pasal migas.
Ia mengimbau agar antrean pengisian solar jangan bersinggungan dengan jalur pertalite dan solar.
“Beberapa kejadian antrean panjang itu, ada yang masuk jalur solar, tapi mengisi bensin jenis pertalite,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan panjangnya antrean solar, kepolisian sudah membentuk tim patroli agar tidak ada lagi antrean yang mengular.
Sementara itu, Tito, salah seorang sopir truk mengatakan, antrean solar sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir dan membuat kebanyakan sopir tidak bekerja.
“Udah 1 bulan lebih. Jadi karena ngantre gini kami tidak bisa kerja juga. Mau gimana kerja, nggak ada solar,” kata Tito.
Baca juga: Kendaraan Mengular Panjang saat Antre BBM Solar Terjadi Lagi di Tanjungpinang
Tito menambahkan, selama ini para sopir dibatasi untuk pembelian solar sebanyak 30 liter per mobil setiap harinya.
“Sebenarnya tak cukup. Tapi sekarang aja susah mau isi solar,” ucapnya.
Ia berharap agar ke depan kesulitan dalam membeli solar tidak terjadi lagi, lantaran banyaknya sopir yang harus mengantre untuk mendapatkan kebutuhan solar. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News