Ini Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Cepat Saji

Aneka macam kue tradisional yang mudah didapatkan di Tanjungpinang, Kepri. (Foto:Dokumen Ulasan.co)

Hai Sahabat Ulasan. Makanan cepat saji atau junk food digemari masyarakat, karena rasanya yang enak. Namun, di balik itu ada bahaya yang patut diwaspadai.

Kali ini ulasan.co, mengulas tentang bahaya terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Sebab, dapat meningkatkan risiko obesitas, depresi, masalah pencernaan, penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes tipe 2.

Junk food adalah makanan dan minuman dengan nilai gizi rendah dan tinggi lemak, gula, dan garam. Beberapa makanan cepat saji bisa saja menyehatkan, misalnya salad, sushi, dan sandwich.

Namun, sebagian besar dari jenis junk food dapat berbahaya untuk kesehatan sebagai berikut:

Memperpendek daya ingat

Mengonsumsi junk food selama lima hari berturut-turut dapat menurunkan kemampuan otak dalam berpikir dan mengingat. Gula dan lemak telah dikaitkan dengan gangguan memori. Nah, mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak diduga dapat merusak memori hippocampal.

Cepat tua

Kandungan dalam junk food dapat memicu inflamasi atau peradangan yang mempercepat proses penuaan. Kulit akan mudah berkeriput dan mengalami penuaan dini. Konsumsi junk food dapat memperpendek telomer yang merupakan struktur kromosom penanda usia biologis manusia.

Kecanduan

Junk food ternyata dapat membuat kecanduan. Saat kecanduan, akan sulit untuk mengontrol nafsu makan. Junk food merangsang sistem penghargaan di otak dengan cara yang sama seperti obat-obatan adiktif, seperti kokain.

Depresi

Setelah kecanduan  junk food, level selanjutnya adalah depresi. Kamu akan sulit mengendalikan stres dan tekanan saat tidak mengonsumsi junk food. Menurut data kesehatan dari National Library of Medicine, disebutkan kalau konsumsi junk food dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan dan perilaku kekerasan pada anak dan remaja. Membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat merupakan pendekatan efektif untuk meningkatkan kesehatan mental sedari dini.

Mood swing

Mood swing alias perubahan mood secara tiba-tiba pun akan terjadi. Saat kamu mengonsumsi cupcake, kadar gula dalam tubuh akan meningkat dan menimbulkan perasaan bahagia. Namun, saat efeknya hilang, semua kesenangan hilang dan berganti hampa.

Hindari Bahaya Junk Food

Makanan cepat saji seperti keripik, kue, biskuit, cokelat, permen, dan minuman manis adalah makanan yang diproses tinggi dan rendah nutrisi. Sayangnya, makanan dan minuman ini tidak menambah nilai apapun, hanya banyak menambahkan gula, lemak jenuh, dan garam.

Meskipun menyenangkan untuk dimakan, seperti yang sudah dijelaskan di atas, konsumsi junk food dapat berbahaya untuk kesehatan.

Baca juga: Waspada Kejahatan Kerah Putih, Kenali Jenis Kejahatannya

Berikut beberapa cara untuk memulai diet sehat bagi mereka yang sudah terbiasa mengonsumsi junk food.

Konsumsi Makanan Berbasis Protein

Kacang-kacangan seperti buncis, kacang merah, kacang panggang, lentil, tahu, daging tanpa lemak, ayam, telur, ikan, keju, yoghurt, dan susu dapat membantu kamu merasa kenyang lebih lama. Kelompok makanan ini juga dapat  mengurangi keinginan untuk ngemil junk food di antara waktu makan.

Makan dengan Kesadaran

Hindari mengemil junk food di depan TV, saat mengemudi atau memegang gadget. Untuk menghindari konsumsi makanan kurang sehat secara berlebihan, cobalah makan di meja dan matikan gadget. Ini akan membantu kamu makan dengan kesadaran dan memperhatikan apa, kapan, seberapa banyak makanan yang kamu makan. Fokuslah pada rasa, tekstur, dan sensasi saat makanan tersebut masuk ke dalam mulut.

Buat Pilihan Sehat

Makanan yang baik adalah makanan yang melewati sedikit proses pengolahan. Ada banyak pilihan makanan yang lebih sehat. Kalau kamu lapar dan butuh kudapan, makanlah segenggam kacang, biskuit gandum dengan keju atau hummus, dan potongan buah.

Terlanjur doyan junk food? Jangan panik, batasi konsumsi makanan cepat saji mulai sekarang dan diskusikan ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa buat janji pemeriksaan untuk mengetahui kondisi pasti kesehatanmu.

Sumber: Halodoc

Ikuti Berita Lainnya di Google News