RIYADH – Kementerian Agama, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi melaporkan selama 5 tahun terakhir, ada 347.646 orang yang memeluk Islam
Pencapaian itu difasilitasi 423 dai asing di Kementerian Agama dan 457 lembaga dakwah yang tersebar di berbagai wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Melansir Saudi Gazette, dalam laporan menunjukkan adanya peningkatan jumlah orang masuk Islam, yakni 21.654 pada tahun 2019. Jumlah itu meningkat menjadi 163.319 pada tahun 2023 lalu.
Inisiatif ini merupakan bagian penting dari komitmen Kementerian untuk memperkenalkan Islam kepada non-Muslim, serta mempromosikan prinsip-prinsip toleransi, dan mengatasi kesalahpahaman tentang agama.
Laporan tersebut tidak memberikan rincian apapun, tentang kebangsaan atau latar belakang orang-orang yang masuk Islam.
Namun kemungkinan besar banyak dari mereka adalah ekspatriat yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi karena berbagai alasan.
Laporan tersebut juga menunjukkan tren pertumbuhan konversi yang konsisten selama bertahun-tahun. Pada tahun 2019, jumlah umat Islam baru di Arab Saudi berjumlah 21.654 jiwa, sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 163.319 jiwa.P
Sementara Pew Research Centre menyampaikan laporan risetnya, Islam adalah agama dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Hal ini dapat dijelaskan oleh globalisasi, imigrasi, dan banyak alasan lainnya.
Kemudian Gazzete melaporkan, semakin banyak orang Barat yang memeluk Islam. Sebuah studi yang dilakukan oleh Cambridge University Press pada tahun 2023 mengungkapkan, bahwa di antara 1.034 Muslim Australia yang disurvei, 15,8 persen mengidentifikasi diri mereka sebagai mualaf pada tahun 2020.
Demikian pula, laporan Pew Research pada tahun 2017 menunjukkan, bahwa 20 persen dari 1.001 muslim yang disurvei di Amerika Serikat adalah orang yang berpindah agama, dan sebagian besar dari mereka 57 persen
adalah penganut Kristen Protestan atau Ortodoks.