JAKARTA – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menghibahkan satu unit kapal perang jenis korvet bekas kepada Indonesia untuk menambah kekuatan TNI Angkatan Laut (TNI AL).
Rencana penerimaan hibah korvet yang bernama ROKS Bucheon-733 tersebut diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra.
Herindra menyampaikan kabar tersebut saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Panglima TNI serta kepala staf tiga matra TNI, Kamis 06 Juni 2024 di Senayan, Jakarta.
“Pemerintah Korsel memberikan hibah satu unit kapal korvet bekas Republic of Korea Navye kepada Kemhan RI untuk TNI AL, yakni Patrol Combat Class (PCC) Bucheon-733,” kata Herindra.
Herindra menjelaskan, untuk menerima kapal korvet hibah tersebut ada beberapa poin yang harus dilakukan di antaranya perbaikan struktur dan mesin di galangan kapal Korsel hingga dinyatakan siap berlayar menuju Indonesia.
“Selain struktur dan mesin, juga dilakukan modernisasi Sewaco, sistem integrasi sensor dan persenjataan atau Combat Management System (CMS), radar, navigasi, akan dilakukan di galangan kapal Indonesia,” sambung Herindra.
Herindra melanjutkan, awalnya Indonesia bakal menerima hibah tiga unit korvet kelas Pohang. Saat itu, anggaran yang diajukan kepada Kemenkeu untuk biaya perbaikan tiga kapal tersebut sebesar 105 juta dolar AS.
“Seiring waktu berjalan, lantas Korsel tidak jadi memberi tiga unit namun hanya satu. Sehingga kalau satu kapal untuk perbaikan mesin dan sistem sensor, persenjataan, dan sistem komando-nya (Sewaco) itu 105 juta dolar AS dibagi tiga, sekitar 35 juta dolar AS,” jelas dia.
Untuk sumber pembiayaan rencana perbaikan kapal korvet tersebut, Herindra mengaku bakal dimasukkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) pada 2025-2029.
Sebab usulan anggaran awal 105 juta dolar AS yang direncanakan untuk perbaikan tiga korvet kelas Pohang, dialihkan kepada pembelian kapal patroli multi-misi (OPV) PPA dari Italia. Sebab Korsel tidak jadi memberikan tiga unit melainkan hanya satu unit.
Diketahui kapal perang korvet kelas Pohang yang memiliki misi utama patroli garis pantai ini diluncurkan tahun 1988 oleh galangan kapal Korea Ship Building Corporation.
Kapal perang korvet tersebut memiliki panjang 88,3 meter, jarak tempur 4.000 mil laut atau 7.400 km, dan kecepatan 32 knots dan persenjataan meriam artileri 20-40mm.