Siswa Asal Tanjung Uban Terlempar ke Sekolah Kijang Bintan

SMKN 1 Bintan Timur
Bupati Bintan, Roby Kurniawan selfie bersama peserta didik di SMKN 1 Bintan Timur di Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Rudi, wali murid siswa asal Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, mengeluhkan sistem terbaru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMK di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sebab, anaknya terlempar dari sekolah yang diinginkan, yakni SMK N 1 Bintan Utara jurusan perhotelan dan terlempar ke SMK N 1 Bintan Timur.

Rudi mengatakan, keponakannya awalnya ingin masuk ke SMKN 1 Bintan Utara, namun terlempar Kkarena sistem yang mengaharuskan keponakannya mengisi dua sekolah lain untuk jurusan yang sama.

“Dalam sistemmya gitu, soalnya pilihan pertama di SMK 1 Bintan Utara, jurusan perhotelan. Kedua di SMK 1 Bintan Timur jurusan yang sama. Tidak tahu kenapa malah masuk ke yang di Bintan Timur,” kata Rudi.

Menurutnya, jika keponkannya bersekolah di Bintan Timur, maka jarak tempuh sekitar satu jam lebih untuk sampai ke sekolah.

Kendati demikian, dirinya sudah menarik berkas dan memindahkan keponakannya untuk ke sekolah terdekat dari rumahnya.

“Keponakan saya pakai jalur rapor. Kalau harus sekolah di Kijang dan tinggal di Uban kan jauh. Makanya kami tarik berkas,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua PPDB SMK N 1 Bintan Timur Tedy Roberto mengatakan, sistem PPDB tahun ini berbeda dengan sistem PPDB tahun sebelumnya.

“Ada yang beda, kalau dulu bisa satu sekolah tapi beda jurusan. Kalau sekarang itu harus satu jurusan, dan sekolahnya yang ada di Pulau Bintan,” ujar Tedy.

“Jadi pilihan pertama di Bintan Utara, kedua Bintan Timur, terakhir Tanjungpinang. Makanya ada anak yang tinggal di Uban, kecampak ke Kijang. Ada juga yang di kijang kecampak ke Pinang,” jelasnya.

Baca juga: Ada Calon Siswa dari Tanjunguban Diterima di SMAN 1 Bintan Timur, Ini Kata Disdik Kepri

Ia mengaku, dari 331 siswa yang lolos seleksi PPDB di SMK N 1 Bintan Timur, sebayak 28 anak merupakan warga Tanjung Uban yang terlempar dan melakukan penarikan berkas.

“Iya ada 28 anak asal uban yang menarik berkas. Tapi tidak ada masalah selama disekolah disana ada kelas,” tutupnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News