Disparbud Batam: Konflik Taksi Online vs Konvensional Bisa Ganggu Amenitas Kunjungan Wisman

Suasana di pintu kedatangan Bandara Hang Nadim Batam, penumpang sedang menunggu jemputan. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menilai konflik yang kembali terjadi antara taksi online dan konvensional di Bandara Hang Nadim Batam beberapa waktu lalu tidak mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayah itu.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata saat menjadi narasumber dalam program U-Talk Ulasan TV, Rabu 10 Juli 2024.

“Perselisihan yang terjadi antara taksi online dan konvesional kemarin tidak berdampak secara signifikan terhadap sektor kepariwisataan. Hal ini karena mayoritas wisatawan masuk ke Batam melalui jalur laut,” kata Ardiwinata.

Kendati demikian, dia pun menyayangkan gesekan antara kedua belah pihak kembali terjadi. Menurutnya, konflik itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, maka akan menganggu amenitas pariwisata.

“Jangan sampai konflik ini terjadi kembali di kemudian hari, karena akan berdampak pada sisi amenitas yang menjadi salah satu faktor utama dalam pelayanan terhadap wisatawan, serta mencederai iklim pariwisata di daerah,” kata Ardiwinata.

Dia menambahkan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini menargetkan kunjungan wisman sebanyak 3 juta orang, dengan target wisman yang masuk ke Batam sebanyak 2 juta orang.

Ardiwinata mengatakan, hampir 24 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam diperoleh dari sektor pariwisata seperti hotel, restroran dan tempat hiburan.

“Perlu semua pihak bekerjasama untuk memenuhi target kunjungan wisman tahun ini, karena kunjungan wisman berdampak besar terhadap PAD Kota Batam maupun Provinsi Kepri,” terang dia.

“Kami berharap apapun persolan yang terjadi di lapangan berkaitan dengan amenitas bisa kita selesaikan dengan cara baik-baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tutupnya.