Pakar Sebut Lonjakan Konsumsi Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Batam

PLN Batam
Kantor PLN Batam. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Pertumbuhan ekonomi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau,  mencapai 7,04 persen pada akhir tahun 2023 telah menggerakkan peningkatan signifikan dalam konsumsi energi listrik.

Pakar ekonomi dari Universitas Internasional Batam (UIB), Suyono Saputro mengatakan, pesatnya pertumbuhan ekonomi Batam sejalan dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan industri, khususnya dalam kebutuhan energi dan barang pokok.

“Pasokan energi listrik yang handal dari PLN Batam selaku pemasok energi listrik berperan penting dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif di Batam, sehingga pertumbuhan ekonomi Batam dapat melebihi rata-rata nasional,” ujarnya, Kamis 18 Juli 2024.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi listrik di Batam menunjukkan lonjakan yang signifikan. Pada 2022, tercatat kenaikan konsumsi listrik sebesar 14,71 persen setelah masa pandemi. Lalu, pada 2023 sebesar 9,06 persen dan diproyeksikan meningkat pada tahun ini sebesar 10 hingga 15 persen.

Suyono mengungkapkan, sektor pengadaan listrik dan energi telah memberikan kontribusi positif cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi Kota Batam selama dua tahun terakhir, yakni pada kisaran 15,88 persen pada tahun 2022 dan 9,10 persen pada tahun 2023.

“Dukungan terhadap sektor-sektor unggulan seperti industri pengolahan, konstruksi, dan jasa perdagangan turut mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan,” ucapnya.

Menurutnya, kondisi tersebut menjadikan Batam sebagai salah satu kota dengan pemulihan ekonomi yang cepat pasca pandemi COVID-19, didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah yang terus meningkat setiap tahunnya.

“Bagi industri manufaktur, ketersediaan energi yang handal merupakan sebuah keharusan. Untuk itu bagi PLN Batam, kualitas pelayanan yang semakin baik merupakan salah satu aspek bagi peningkatan daya saing iklim investasi di Batam. Kualitas pelayanan yakni mencakup kehandalan pasokan, kemudahan dalam pemasangan bar serta tarif yang kompetitif,” kata Suyono.

Ia menekankan, PLN Batam harus meningkatkan kualitas pelayanannya untuk mendukung daya saing dan investasi di kota ini. Ketersediaan energi yang handal menjadi krusial, terutama dengan munculnya sektor baru seperti data center dan industri elektronik yang sangat membutuhkan pasokan listrik yang stabil.

“Salah satu daya tarik Batam sebagai daerah tujuan investasi adalah insentif fiskal dan ketersediaan sarana infrastruktur pendukung. Pasokan energi merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian calon investor ketika masuk ke satu daerah investasi,” ujar Suyono.

Baca juga: PLN Batam Sosialisasi Penyesuaian Tarif Listrik ke Tiap Kelurahan se-Kota Batam

Untuk diketahui, PT PLN Batam dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2023-2032, memproyeksikan peningkatan kebutuhan energi listrik dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 6 persen per tahun.

Upaya ini akan disokong oleh tambahan kapasitas sebesar 860 MW melalui berbagai jenis pembangkit, termasuk PLTS, PLTG, PLTGU, PLTMG, dan kerja sama antarwilayah usaha dengan PT PLN (Persero).

Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Zulhamdi mengatakan, konsumsi listrik yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi menciptakan efek positif bagi aktivitas perekonomian.

“Dengan kondisi reserve margin saat ini, PLN Batam siap untuk memberikan pelayanan kelistrikan yang optimal, mendukung semua sektor mulai dari rumah tangga, bisnis, hingga industri,” ujarnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News