Pohon Durian Milik Warga Mati Akibat Proyek Pengendalian Banjir Sri Katon Tanjungpinang

Pohon durian milik warga yang mati di dekat lokasi proyek penanggulangan banjir Sri Katon, Kijang Kencana, Tanjungpinang. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Pohon durian milik warga Kampung Bangun Sari, Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mati, imbas proyek pengendalian banjir sri katon di daerah itu.

Hal itu dikeluhkan warga yang bernama Tina, pemilik pohon durian tersebut, Ahad 21 Juli 2024. Dia mengatakan, keempat pohon durian miliknya mati.

Selain durian, lanjut Tina, pohon jeruk sambal, pohon sirsak, dan pohon jeruk purut juga pada mati akibat dampak dari proyek tersebut.

Dia mengungkapkan, sebelumnya adanya proyek tersebut pohon buah miliknya yang ditanam diatas lahan kurang lebih 600 meter tersebut tumbuh subur dan sering berbuah.

Bahkan, kata dia, buah yang dihasilkan bisa dinikmati sendiri hingga membantu perekonomian di keluarganya. Dari hasil panen durian miliknya, ia bisa menghasilkan uang kurang lebih Rp5 juta.

“Durian saya sudah dua tahun tidak berbuah. Baru ini berbuah lagi. Eee, malah mati dampak dari proyek pembangunan itu,” kata Tina.

Setelah berbuah, ia dan keluarga tidak bisa lagi menikmati buah duriannya, apalagi mengharapkan buah durian tersebut panen.

“Ini (buah durian, hingga jeruk) mata pencarian saya, untuk tambah-tambah (kebutuhan) di rumah,” terang dia.

Wanita berusia 56 tahun ini menyebutkan, pihak proyek pembangunan tidak ada niat untuk mau ganti rugi kepada dirinya. Padahal, pihaknya sudah menyampaikan bahwa pohon miliknya sudah pada mati dampak dari proyek pembangunan tersebut.

“Saya minta pengertian dari proyek bisa menggantikan pohon sudah mati. Karena saya dirugikan, karena itu juga mata pencarian saya,” harap dia.

Terpisah, humas proyek pembangunan pengendalian banjir Sri Katon, Indra menyebutkan, pihaknya sudah memberitahu kepada pemilik kebun sebelum dilakukan penimbunan di lokasi proyek.

Saat itu, ia memberitahu bahwa pohon milik warga tersebut bakal mati di kemudian hari.

Indra menjelaskan, kalau tidak ditimbun kebun milik warga tersebut akan banjir saat hujan turun, dan dampaknhya pohon akan mati.

Pengerjaan penimbunan, lanjut dia, pihaknya sudah mendapat izin dari pemilik kebun tersebut. Ini dibuktikan dengan surat yang ditandatangani oleh pemilik kebun.

“Bukti surat pernyataan itu ada sama kami,” singkat dia.