TANJUNGPINANG – Kondisi Gedung Olahraga Kaca Puri di Jalan Tengku Umar, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, bersemak dan memprihatinkan, serta makin hancur.
Pantauan ulasan.co, Rabu 6 November 2024, gedung olahraga yang diresmikan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Soepardjo Roestam di tahun 1983 silam, sudah tidak beratap lagi. Atap seng sudah pada hilang. Begitu juga, hampir sebagian besar besi yang menahan atap juga hilang, hanya tinggal beberapa bagian dengan kondisi rapuh.
Berbeda dengan kondisi tiang hingga kerangka atap masih terlihat kokoh. Padahal, besi jenis H sudah terlihat berkarat. Sedangkan tempat duduk permanen sudah ditumbuhi rumput hingga pohon buah ceri.
Dulunya, tempat duduk seperti anak tangga ini berfungsi bagi para pengunjung maupun suporter memberikan dukungan kepada tim olahraga yang bertanding. Baik itu suporter dari tim olahraga pada event bola voli badminton, basket, tinju hingga konser nyanyi.
Dulunya gedung olahraga ini kebanggaan masyarakat Tanjungpinang. Selalu ramai dikunjungi warga ketika ada event besar. Gedung ini bahkan pernah digunakan tempat ujian tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Meski kondisinya memperihatinkan, Robert yang mengaku warga Kota Tanjungpinang memilih menempati Gedung Kaca Puri bersama keluarganya sejak sekitar Agustus 2022 sampai sekarang.
Alasan menempati gedung yang terbilang kumuh ini, dirinya sudah tidak memikirkan untuk membayar kontrakan lagi dari sebelumnya tinggal di Pelantar KUD Tanjungpinang.
Selain itu, menurutnya, fasilitas berada di dalam gedung terbilang lengkap. Seperti fasilitas kamar mandi, toilet, air bersih hingga listrik.
“Saya hanya bayar listrik saja. Karena tinggal di sini tidak bayar. Dari pada dibiarkan, saya tempati saja bersama keluarga di sini (Gedung Kaca Puri),” ucap dia.
Baca juga: Gubernur Kepri Berencana Kembalikan Fungsi dan Kejayaan GOR Kaca Puri Tahun Ini
Selain mereka, ada juga orang lain yang tinggal di Gedung Kaca Puri. Baik itu buruh bangunan, preman, hingga para pengamen juga berdiam hingga tidur di dalam gedung tersebut.
“Kalau malam di sini (Gedung Kaca Puri), ramai. Mereka pada tidur di sini,” terang dia.
Dirinya siap meninggalkan Gedung Kaca Puri, jika pemerintah ingin mengaktifkan kembali gedung tersebut.
“Sayang dibiarkan begini. Kalau pemerintah baguskan lagi, pasti ramai lagi di Gedung Kaca Puri seperti sebelumnya,” katanya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News