Harga Cabai di Karimun Turun Karena Stok Melimpah

cabai
Ilustrasi cabai. (Foto: Randi Rizky)

KARIMUN – Harga cabai di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengalami penurunan. Kondisi ini disebabkan melimpahnya pasokan cabai di daerah itu sejak akhir bulan Oktober 2024 lalu.

Selain hasil panen petani lokal, cabai juga datang dari Medan, Pekanbaru, Padang, Lombok dan Jawa.

“Stok cabai saat ini melimpah, petani lokal kita juga lagi panen,” ujar Plt Kabid Perdagangan Disperkop, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba, Kamis 7 November 2024.

Vandarones menyebutkan turunnya harga hampir di semua jenis cabai. Untuk harga cabai merah keriting yang sebelumnya dijual Rp 40.000 per kilogram kini Rp 33.667.

Kemudian, harga cabai rawit merah dari Rp 57.500 per kilogram menjadi Rp 43.000. Lalu cabai rawit hijau sebelumnya Rp 40.000 per kilogram kini Rp 34.667.

“Untuk harga ini sudah turun dari 31 Oktober lalu,” kata Vandarones.

Bukan hanya cabai saja, namun beberapa jenis bahan dapur lainnya mengalami penurunan harga. Diantaranya bawang bombai, tomat dan kangkung saat ini turun harga Rp 1.000 sampai Rp 3.000 per kilogram.

Baca juga: Kabag Tapem Karimun Dilaporkan Lagi ke Bawaslu, Kini Terkait Intimidasi dan Pengancaman

Selain itu, ada beberapa bahan dapur yang mengalami kenaikan harga, seperti bawang merah yang sebelumnya Rp 35.333 per kilogram menjadi Rp 44.333. Bawang putih honan Rp 34.000 per kilogram kini Rp 34.667. Sawi hijau dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 18.000. Ketimun dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 15.000. Kacang panjang dari Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 15.000.

“Secara umum harga bapok relatif stabil, stoknya juga aman,” ujar Vandarones.

Ia menyebutkan pihaknya akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok secara langsung ke pasar tradisional, ritel modern, pengecer, pedagang juga distributor. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News