BATAM – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad didampingi Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad turun langsung memantau proses pencarian korban longsor di Tiban Koperasi, Kecamatan Sekupang, Senin 13 Januari 2025.
Ansar mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan kepada korban longsor. Menurutnya pasca evakuasi selesai BPBD akan membantu perhitungan kerugian korban. Pemerintah juga akan segera menyalurkan bantuan tersebut.
“Sama seperti tahun lalu pemerintah juga pernah memberikan bantuan kepada korban bencana di Kepri, yang besarannya hingga Rp75 juta sampai Rp150 juta, tergantung kerugian korban” katanya.
“Soal tempat tinggal, nanti Pemkot Batam sesuai kebijakan yang menentukan apakah masih boleh membangun kembali di lokasi ini,” sambungnya.
Atas musibah itu Ansar menururkan, diperlukan upaya peningkatan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang. Apalagi cuaca ekstrem masih akan berlanjut beberapa hari ke depan yang bisa berpotensi banjir dan longsor sehingga masyarakat harus lebih waspada.
“Tidak sedikit warga kita yang tinggal di lereng-lereng seperti ini di Kepri. Semoga bencana seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Di lokasi itu Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achamad mengatakan, akan turut memantau hingga proses evakuasi dan korban masih dicari berhasil ditemukan. Pihaknya juga akan menyuplai kebutuhan korban sementara mereka diungsikan.
“Sesuai dengan SOP, seluruh korban akan ditangani pemerintah, akan ada dapur umum jika dieprlukan,” katanya.
Ia juga memastikan pemerintah Kota Batam akan turut memberikan bantuan terhadap korban.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada pak sekda, selesai pemantauan ini segera rapatkan dengan OPD teknis terkait untuk memastikan berapa yang harus kita persiapkan,” jelasnya.
Baca juga: 4 Korban Suami Istri Tertimbun Longsor di Perumahan Tiban Koperasi, Ini Identitasnya
Selain itu menurutnya kini titik longsor tidak hanya terjadi di Tiban Koperasi namun juga di beberapa wilayah lain seperti Sekupang sebanyak tujuh titik, lalu Tanjung Sengkuang, beberapa titik di Bengkong dan lainnya.
“Kami minta masyarakat untuk melakukan mitigasi lebih awal di lokasi yang berpotensi bencana,” ujarnya mengakhiri wawancara. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
