PON XX Papua di Tengah Aksi Teror

PON XX Papua di Tengah Aksi Teror
Maskot PON XX Papua Kangpho dan Drawa. (FOTO: ANTARA)

Jakarta – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, tinggal menunggu hari, tepatnya dibuka pada 2 hingga 15 Oktober 2021.

Semua provinsi di seluruh tanah air, sangat antusias mengirimkan atlet terbaiknya untuk meraih medali, sebagai simbol prestasi dan marwah setiap daerah.

PON tahun 2021 ini pun terbilang istimewa. Sebab, untuk pertama kalinya, ajang olahraga empat tahunan tersebut diselenggarakan di Tanah Papua. Terdapat empat kluster yang menjadi lokasi utama PON Ke-20 yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan paling ujung terletak di Kabupaten Merauke.

Jika dilihat lebih jauh, PON XX  Papua bukan hanya sekadar ajang olahraga semata. Namun, jauh dari itu, pesta olahraga tersebut ialah upaya merekatkan, menguatkan dan menegaskan kebinekaan yang ada di Indonesia.

Penunjukan Papua sebagai tuan rumah penyelenggara acara tersebut tentu saja dengan berbagai pertimbangan dan kajian yang matang. Mulai dari masalah aspek geografis, budaya, sosial hingga persoalan keamanan.

Selama ini jika membicarakan tentang Papua atau berita yang muncul di berbagai media massa, tidak lepas dari masalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

BACA JUGA: Polda Papua Simulasi Pengamanan PON XX

Tidak terhitung sudah berapa kali terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok tersebut. Korban jiwa baik di pihak TNI maupun KKB Papua sudah kerap terjadi.

Masyarakat sipil juga turut menjadi korban dari tindakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang menentang dan ingin melepaskan diri dari NKRI tersebut.

Puluhan dan bahkan ratusan yang ditetapkan sebagai bagian dari KKB, telah ditangkap. Namun diyakini, masih banyak dari mereka, yang menyebut dirinya bagian dari KKB, masih aktif melawan pemerintahan Indonesia.

Terbaru, tiga hari lalu, KKB pimpinan Lamek Tablo, membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9).

Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Christian Irreuw mengakui, KKB pimpinan Lamek Tablo, melakukan pembakaran sempat baku tembak dengan aparat keamanan yang bertugas di Kiwirok.

Seorang prajurit dari Yonif 403/WP terluka akibat terkena rekoset atau pantulan peluru yang ditembakan di lengan sebelah kanan, namun kondisinya stabil.

Pada 29 April 2021 lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menetapkan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sebagai daftar terduga teroris dan organisasi teroris (DTTOT).

Pemerintah menganggap, organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan massif dikategorikan sebagai teroris. Oleh karena itu, pemerintah meminta TNI dan Polri untuk menindak KKB Papua yang semakin meresahkan.

“Pemerintah sudah meminta kepada Polri TNI, BIN dan apparat terkait segera melakukan tindakan secara cepat, tegas dan terukur,” begitu Menteri Mahfud MD menyebutkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *