Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan

Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan
Salah seorang pengunjung melihat hasil karya Elviana (Foto: Engesti)

Batam – Kerajinan tangan kerang khas Kota Batam, Provinsi Kepulau Riau (Kepri) ternyata diminati wisatawan.

Pulau Batam banyak dikunjungi orang, baik itu kepentingan bisnis hingga wisatawan mancanegara dan domestik.

Kota Batam merupakan kota terbesar di Kepri yang berada di sebelah barat Pulau Bintan dan selatan Singapura. Kota ini dijuluki kota industri, Pulau Batam sendiri merupakan kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Selain kota industri, Pulau Batam juga mengembangkan sektor pariwisata. Sebagai daerah kepulauan, Batam tentu memiliki sejumlah keindahan alam yang dapat dinikmati wisawatan, seperti keindahan resort, laut, pantai, hingga lapangan golf dapat dinikmati saat berada di Batam.

Wisatawan datang Kepri, khususnya Batam tentu ingin membawa oleh-oleh saat bertolak ke daerahnya. Salah satu oleh-oleh khas Batam yang diminati wisatawan adalah kerajinan kerang khas Batam.

Salah satu kerajinan kerang yang diminati wisawatan saat berkunjung ke Kota Batam adalah usaha ekonomi kreatif milik Elviana.

Hasil kerajinan tangannya diminati wisatawan domestik maupun mancanegara saat berkunjung ke Batam. Hasil kerajinan tangan Elviana ini memiliki daya tarik tersendiri.

Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan
Hasil kerajinan tangan bahan kerang milik Elviana (Foto: Engesti)

Elviana mampu mengolah kerang sebagai tempat tisu, pas bunga, bingkai foto, hiasan lampu, casing handphone, kaligrafi, pin atau bros, hiasan cermin, hiasan kerudung dan lainnya.

Hasil kerajinan tangan Elviani menjadi salah satu oleh-oleh khas Batam karena setiap karya yang dihasilkannya mengangkat tema Kota Batam.

Bunda Evi sapaan akrab Elviana mulai membuat kerajinan tangan dari bahan kerang sejak tahun 2011 lalu. Selama menggeluti dunia kreatif, wanita yang memiliki satu orang anak tersebut telah mendapatkan beberapa penghargaan dari pemerintah daerah, pusat maupun internasional.

Tak jarang dirinya sering ditawarkan sebagai pembicara dalam kegiatan seminar seni dan ekonomi kreatif.

“Belajarnya otodidak, saya prinsipnya di mana ada kemauan di situ ada jalan,” ujar Elviana saat ditemui di rumahnya di Tiban Indah Blok S No 61, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (19/09).

Ia menceritakan, awal mula menggeluti kerajinan tangan dari plastik bekas. Katanya, ide awal muncul ketika melihat limbah plastik berserakan di sekitar rumahnya.

“Dari situ mulai memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan kerajinan tangan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *