Jakarta – PT Pertamina (Persero) menargetkan pengembangan 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berbasis energi hijau atau Green Energy Station (GES) yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya pada tahun ini.
Adapun kini perseroan telah memiliki 143 unit GES yang tersebar di berbagai daerah guna mendukung ekosistem kendaraan listrik.
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya telah membangun enam Battery Charging Station dan mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station dengan 213 baterai yang tersebar di tujuh lokasi GES Pertamina.
“Kami akan aktif mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik. Ke depan, kami akan terus memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia,” kata Nicke dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa 22 Februari 2022.
Baca juga: Disperindag Batam Segel Dua SPBU di Batuaji dan Sagulung
Nicke menyampaikan, pihaknya akan memanfaatkan hasil uji komersial untuk mendapatkan bisnis model terbaik terkait Battery Swapping Station.
Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga Pertamina menyediakan Battery Swapping Station yang bisa memberikan kemudahan kepada para pengendara karena cukup tukar baterai, kemudian langsung bisa melanjutkan perjalanan tanpa perlu menunggu baterai terisi penuh.
Dengan bisnis model seperti ini, lanjut Nicke, Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar nasional yang dapat membuat harga motor listrik bisa menjadi lebih murah.
“Pertamina terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik, bersama dengan Gojek, Indonesia Battery Corporation (IBC), Gesits, dan Electrum,” ucap Nicke.
Baca juga: Pertamina Temukan Sumur Migas Baru di Jambi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluncurkan kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang digelar di SPBU MT Haryono, Jakarta, hari kemarin.
Ia mengapresiasi perusahaan-perusahaan dalam negeri yang turut serta membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Lebih lanjut Presiden berharap melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir tersebut dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik. Bahkan, target emisi karbon berada di angka nol juga dapat terwujud pada 2060.