54 Wartawan Kepri Ikuti UKW Dewan Pers

54 Wartawan Kepri Ikuti UKW Dewan Pers
Kegiatan UKW di Best Western Premier Panbil, Batam, Kepri (Foto: Muhammad Islahuddin)

 

BATAM – Dewan Pers membuka secara resmi pelaksanaan uji kompetensi wartawan (UKW) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Best Western Premier Panbil, Batam.

Sebanyak 54 orang wartawan mengikuti UKW ini yang akan dilaksaakan dalam waktu dua hari Jumat-Sabtu (1-2/07).

Kegiatan ini dilaksanakan Dewan Pers bersama Pesatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

“Ini merupakan UKW ke-26 yang dilakukan oleh Dewan Pers,” kata Ketua Komisi Pemberdayaan dan Organisasi Dewan Pers, Asmono Wikan.

Asmono mengatakan, UKW dilakukan untuk menguji sejauh mana kompetensi wartawan dalam menyampaikan informasi kepada publik.

“Dalam pengalaman kami, sering menemukan kesalahan pada akurasi, nama salah, jabatan dan lain sebagainya. Dalam berjunalisme kita letakkan perspektif akurasi,” katanya.

Asmono menekankan, jurnalis harus memiliki kualitas yang baik. Sebagai bentuk kontribusi kepada publik dan lemabaga pers itu sendiri. “Kualitas dari kepatuhan menegakkan kode etik. Kualitas baik itu untuk kontribusi lembaga pers yang kita miliki,” katanya.

Menurutnya, besar atau kecilnya perusaahaan pers tempat bernaung, tidak mengemsampingkan kualitas dalam jurnalisme

“Kemulian profesi kita harus ditandai dengan kualitas berjunalisme yang baik. Dengan hal itu kita wujudkan profesi pers yang keberlanjutan,” katanya.

Pers saat ini menurutnya, memiliki tantangan yang luar biasa. Salah satunya berita tidak benar yang banyak tersebar di publik. “Tantangan kita luar biasa, hoax banyak. Tanpa jurnalisme yang sehat dan martabat, kiata akan degradasi profesi” katanya.

Asmono menambahkan, uji kompetesi merupakan salah satu tolok ukur profesionalisme seorang jurnalis. “Sehingga UKW itu perlu untuk pers yang berkelanjutan dan sunber daya yang kompeten,” katanya.

Baca juga: Puluhan Wartawan di Kepri Ikuti Tahapan Pra-UKW dari Dewan Pers dan PWI

Ia juga berpesan kepada para peserta untuk tidak kecewa jika nantinya ada yang dinyatakan tidak lulus. “Ini sebuah langkah yang bagus, nanti bisa diulang lagi di laib waktu. Lulus jangan jumawa, ini tiket awal membentuk jurnalis yang kompeten,” tutupnya. (*)