TANJUNGPINANG – Merebaknya isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia, sebabkan berkurangnya antusiasme masyarakat yang ingin berkurban pada Hari Raya Iduladha.
Hal ini seperti disampaikan, M Nurdin selaku panitia hewan kurban Masjid Jami Al-Jannatul Ma’Wa Kota Tanjungpinang, Rabu (6/7).
Ia menyebutkan, di masjidnya ada penurunan jumlah hewan kurban tahun ini dibandingkan sebelumnya.
Penurunan jumlah hewan kurban itu, seperti dialamai Masjid Jami Al-Jannatul MA’Wa, yang berada di jalan Soekarno Hatta Tanjungpinang.
Namun, pihaknya tetap bersyukur masih bisa bersedekah dan berbagi ditengah isu yang santer berkembang terkait PMK.
“Alhamdulliah, walaupun jumlahnya tidak banyak. Namun sudah memenuhi syarat untuk kita sama-sama berkurban,” ujar M Nuruddin, di Masjid Jami Al-Jannatul Ma’Wa, Kota Tanjungpinang, Rabu (6/7).
Nuruddin menceritakan, untuk hewan kurban yang siap dikurbankan di masjid ini sebanyak empat ekor sapi.
Baca juga: 15 Ekor Sapi Kurban di Batam Positif Mengidap PMK
Jumlah ini menurun, jika dibandingkan dengan perayaan Iduladha pada tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya kami bisa berkuban hingga sembilan bahkan sebelas ekor, kini cukup 4 ekor saja. Tetapi alhamdulillah masih ada sapi,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan, Fadoli, panitia kurban di Masjid Agung Al-Hikmah Tanjungpinang.
Khusus di masjid ini, sapi kurban yang siap dipotong sebanyak 6 ekor.
“Hewan kurban di masjid Al Hikmah ini adalah sedekah dari jemaah, ada juga dari sejumlah instansi seperti Pemko hingga Polresta Tanjungpinang,” jelas Fadoli.
Ia juga menuturkan, ada penurunan jumlah hewan kurban biasanya bisa sampai sepuluh ekor.
Penurunan ini tidak dipungkiri, karena adanya penyakit yang sedang menyerang hewan-hewan kurban.
Meskipun demkian, pihaknya tetap antusias menyelenggarakan pemotongan.
Baca juga: Sekitar 600 Ekor Sapi Kurban di Bintan Dinyatakan Sehat
