Pemprov Siap Bantu Berantas Peredaran Narkotika di Kepri

Pemprov Siap Berantas Peredaran Narkotika di Kepri
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) dengan tegas menyatakan kesiapannya turut serta memberantas peredaran narkotika di wilayahnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menilai modus operandi para pelaku peredaran narkotika di Kepri tampaknya mulai berubah. Tadinya membawa barang jadi, kini mengolah sendiri di Indonesia seperti yang telah diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri kemarin. Ansar pun mengapresiasi kinerja BNN yang serius dalam memberantas peredaran narkotika.

“Kita apresiasi kinerja BNN yang luar biasa dalam memberantas peredaran narkotika,” ujarnya, Jumat (22/07).

Ansar mengimbau agar seluruh jajaran di bawahnya turut serta meningkatkan pengawasan terhadap peredaran narkotika di Kepri. Selain itu, Pemprov Kepri dan BNN Kepri juga terus menjalin kerja sama untuk mewujudkan Kepri Bersih dari Narkoba (Bersinar).

“Kita juga sedang mendorong desa-desa bersinar (bersih narkoba). Kita berharap proses edukasi ini akan terus berjalan secara masif,” tutur Ansar.

Ansar melanjutkan, pemerintah pusat juga telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah masuknya narkoba ke Indonesia. Salah satunya ialah menambah intensitas armada di perbatasan.

Dari Pemprov Kepri akan turut memberikan sumbangsih berupa bantuan pada operasional.

“Saya kira pemerintah pusat setiap tahun juga sudah menambah intensitas armada. Karena kita ada keterbatasan, kita bantu di bagian operasional di perbatasan,” lanjut Ansar.

Baca juga: BNN Ungkap 129 Kawasan Rawan Narkoba di Kepri

Sementara itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat, setidaknya terdapat ratusan titik rawan narkotika di Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose mengungkap, pihaknya sejauh ini menemukan 129 titik rawan peredaran Narkotika yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota se-Kepri.

“Ada sekitar 129 kawasan rawan narkoba di Kepri. Ini harus sama-sama kita atasi dan waspadai,” ucap Komjen Pol Petrus.

Ia menjelaskan, narkotika khususnya sabu yang beredar di Indonesia biasanya berasal dari kawasan Golden Triangle dan Golden Crescent.

Wilayah Golden Triangle adalah Myanmar, Laos dan Thailand. Sedangkan wilayah Golden Crescent terdiri dari Pakistan, Afganistan, atau Iran.

“Saya mohon bapak Gubernur agar terus bersama dengan BNN memberantas peredaran narkoba di Kepri,” ucapnya lagi. (*)