PWI dan AJI Prihatin Indeks Kemerdekaan Pers Kepri 2022 Melorot

Kantor Gubernur Kepri
Kantor Gubernur Kepri (Foto: Muhammad Bunga Ashab)

TANJUNGPINANG – Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Kepulauan Riau (Kepri) melorot drastis dari peringkat satu tahun 2021 menjadi peringkat ke-12 di tahun 2022.

Penurunan tersebut menjadi evaluasi bersama antara pemerintah dengan insan pers untuk meningkatkan kembali indeks tersebut.

Ketua Persatuan Watawan Indonesia (PWI) Kepri, Chandra Ibrahim, mempertanyakan alasan anjloknya IKP Kepri. Chandra mengatakan, indikator seperti apa yang membuat nilai IKP sepanjang tahun 2021 hingga 2022 menurun.

“Ini ada keanehan, memangnya ada informasi yang ditutupi dari tahun 2021 sampai 2022 atau ada kejadian luar biasa yang membuat nilai kita turun,” kata Chandra saat dikonfirmasi ulasan.co, Selasa (30/08).

Ia mempertanyakan indikator penilaian yang diberikan Dewan Pers untu Provinsi Kepri, sehingga memiliki peringkat ke-12.

Menurutnya, jika penilaian dari keterbukaan informasi, maka sepanjang tahun 2021 hingga 2022 tidak ada kejadian atau informasi yang ditutup-tutupi. “Setahu saya tidak ada informasi atau kejadian luar biasa tahun 2021 yang ditutupi. Jadi bagaimana mungkin bisa anjlok,” kata Chandra.

Ia menyebut, ada kemungkinan turunnya peringkat IKP Kepri, dikarenakan adanya peningkatan dari provinsi lain. Lebih lanjut, ia menyampaikan, dengan turunya IKP Kepri, harus menjadi evaluasi Provinsi Kepri kedepannya.

“Bisa jadi kita ada salah untuk keterbukaan informasi. Bisa saja Dewan Pers menanyakan dengan beberapa narasumber. Ini harus menjadi catatan penting,” ujarnya.

Ia memberikan kritik kepada Pemprov Kepri, ketika menjadi nomor satu dengan langsung mengklaim. Namun saat anjlok, tidak ada yang bersuara. “Sekarang saat anjlok siapa yang mau klaim, begitu prestasi kita ngaku, pas anjlok tak ada yang mau ngaku. Jadi semua harus bekerja sama dan instropeksi lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Friska Juanda mengatakan, Kepri masih memiliki sejumlah persoalan terkait IKP dan itu terbukti dengan turunnya peringkat Provinsi Kepri di tahun 2022. “Peringkatnya jelas merosot jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya,” katanya.

Ia menyebut, pada 2021 lalu, Kepri berada di peringkat teratas dan di tahun yang sama terjadi pula intimidasi terhadap jurnalis saat meliput. “Hal itu tentu saja kami harap tidak lagi terjadi, dan hasil IKP di Kepri tahun ini semoga saja jadi bahan evaluasi bersama,” ucapnya.

Baca juga: Gubernur Kepri Singgung Lagi Lurah-Camat Alpa saat Agendanya di Batam