BATAM – Anggota DPRD Batam, Kepulauan Riau, Mochammat Mustofa menyarankan kepada pemerintah kota (pemko) mengoperasikan kembali pasar-pasar yang telah mati untuk menekan inflasi.
Menurutnya, pengaktifan kembali pasar itu sebagai upaya menekan inflasi di tengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, hingga saat ini upaya menekan inflasi dengan melakukan operasi pasar murah dinilai kurang efektif.
“Saya salah satu yang tidak sepakat dengan operasi pasar murah, karena itu hanya sementara, kita tidak pernah membuat program yang berkelanjutan,” kata Mustofa, Selasa (20/09).
Sebagai contoh, ia menjelaskan di Jakarta terdapat satu pasar yang dibangun dengan komposisi barang seperti pasar pada umumnya, namun harganya lebih murah 30 sampai 40 persen dari harga normalnya.
Menurut Mustofa hal tersebut juga dapat dikembangkan di Kota Batam, sebagai salah satu upaya menekan angka inflasi daerah.
“Masyarakat yang beli dibatasi, untuk masyarakat menengah ke bawah. Jadi tidak mesti operasi pasar murah, dengan adanya pasar yang sudah lama, pasar yang sudah tidak aktif itu bisa kita gunakan kembali,” ujar dia.
Ia mengungkapkan, terdapat sejumlah pasar di Kota Batam mati tapi masih dapat dimanfaatkan, seperti di Tanjung Piayu, Sei Beduk, Citra Mas dan Sekupang. Dengan demikian, Pemko Batam kemungkinan akan dapat menekan angka inflasi.
Baca juga: DPRD Batam Janji Teruskan Aspirasi Mahasiswa dan Buruh
Selain itu, Mustofa juga meminta agar pasar induk Kota Batam nantinya dapat dikelola secara penuh oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai pemangku kebijakan dalam pemantauan harga dan pasokan pangan.
“Ada pasar-pasar yang memang di pantau oleh pemerintah, saya berharap pasar induk yang dibangun itu nanti Disperindag sebagai stakeholder memantau harga di sana. Tidak boleh semua harga diserahkan di pasar,” ujarnya. (*)