Penanganan Kritikal di Stress Area, SPAM BP Batam Upayakan Ini

BP Batam
Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Memet E Rachmat. (Foto: Istimewa)

BATAM – Suplai air minum di Kota Batam berasal dari produksi air pada Water Treatment Plan (WTP) yang tersebar di Pulau Batam, Kepulauan Riau.

Total kapasitas yang terdistribusi saat ini sebesar 3.430 lpd dari total kapasitas terpasangnya sebesar 3.610 lpd.

Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Memet E Rachmat mengatakan, Batam merupakan wilayah dengan kontur tanah yang tidak memiliki sumber mata air. Topografi permukaan juga memunculkan potensi relief ruang-ruang stress area.

“Stress area di Batam tersebar di wilayah timur sampai barat kota Batam yang artinya menyeluruh, hampir setiap kecamatan memiliki stress area,” kata Mamet, Senin (7/11).

Stress area ini dikarenakan oleh kondisi topografi atau elevasi mengakibatkan tekanan tidak cukup untuk membawa air sampai ke titik tertentu pada elevasi yang tinggi, kapasitas jaringan pipa yang kurang, kapasitas produksi air yang menurun disebabkan fluktuatif pada kondisi air di waduk dan WTP.

Lebih lanjut Memet mengatakan pelanggan yang berada di stress area kurang lebih sebanyak 11.258 pelanggan atau sekitar 4 perseb, dengan rata-rata durasi aliran kurang dari 8  jam.

Sementara jumlah pelanggan aktif saat ini berjumlah 297.358, dimana terjadi penambahan signifikan sebanyak 18.218 pelanggan terjadi dari akhir tahun  2020.

“Stress area ini disebabkan antara lain oleh kondisi topografi, kapasitas jaringan pipa yang  tidak memadai, kapasitas produksi yang tidak  mencukupi dan lainnya. Ini yang menjadi concern kami,” kata Memet.

Salah satu contoh kondisi yang ia uraikan adalah pemenuhan kebutuhan air bersih yang belum maksimal bagi warga di Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang.

“Sebagai ilustrasi kondisi di sana, suplai airnya sampai dengan saat ini masih mendapatkan durasi suplai yang terbatas. Air hanya mengalir pada malam hari,” ujar Memet.

Menurut pihaknya, masalah utama dari kondisi tersebut adalah keterbatasan air dari Instalasi jaringan pipa yang ada saat ini, kontur tanah dan area yang berada diujung pelayanan juga merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan kuantitas suplai air bersih perpipaan.

Saat ditanya perihal upaya yang telah dilakukan pihaknya, Memet mengatakan SPAM Batam telah melakukan upaya-upaya teknis untuk dapat memberikan penambahan waktu durasi suplai bagi warga di wilayah tersebut.

“Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh tim teknis adalah melakukan pengaturan dan simulasi pengaturan suplai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang, agar dapat menambah suplai ke area Tanjung Uncang serta aktifitas pengaturan suplai lainnya,” sambung Tuty.

Baca juga: Kepala BP Batam Janji Selesaikan Masalah Air Warga Perumahan Putra Jaya