BATAM – Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berharap komunitas literasi di setiap kabupaten/kota ikut dalam pemuktahiran data tahun 2023.
“Diharapkan tahun ini seluruh komunitas literasi terlibat dalam kegiatan Pemutakhiran Data Komunitas Literasi,” kata Koordinator Pemuktahiran Data Komunitas Literasi Kantor Bahasa Kepri, Teguh Madia Tarigan Senin (27/02).
Teguh menjelaskan, tujuannya agar mendapatkan data valid untuk peningkatan dan pengembangan komunitas literasi di Kepri. Misalnya pemberian bantuan bagi komunitas literasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendataan itu berlangsung dengan dua cara yakni daring dan luring seperti mengisi aplikasi dan wawancara yang sudah disiapkan oleh Kantor Bahasa Kepri.
Kemudian semua data yang masuk baik secara daring maupun luring akan diolah oleh tim Kelompok Kepakaraan Layanan Profesional Literasi (KKLP) dari Kantor Bahasa Kepri untuk diteruskan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
“Tahun ini, pemuktahiran data literasi akan berlangsung di Kabupaten Lingga, Anambas, dan Natuna,” ujarnya.
Dari pengamatan di Kabupaten Lingga terdapat lima Komunitas Literasi empat dari Kecamatan Daek yakni TBM Inovatif, TBM Pelangi Panggak Laut, TBM Lentera Pustaka, dan TBM Menimba Ilmu serta satu dari Kecamatan Daek, Rumah Pintar Laksamana Cendikia.
Keempat Taman Bacaan Masyarakat di Kecamatan Daek, semuanya dipegang oleh anak muda yang cinta terhadap kemajuan pendidikan anak usia sekolah di desanya. Taman Bacaan dikelola di sekitar rumahnya.
“Sementara satu taman pintar di Kecamatan Dabo dikelola oleh angkatan laut untuk memajukan kecerdasan anak bangsa di Kecamatan Dabo. Sedangkan di Kabupaten Anambas dan Natuna akan dilaksanakan untuk waktu yang belum ditentukan,” ungkap Teguh.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan kelanjutan dari Pemutakhiran Data Komunitas Literasi tahun 2022 lalu di Tanjungpinang, Batam, Bintan serta Karimun.
Baca juga: Kantor Bahasa Kepri Edukasi Pegiat Literasi Batam
Hasilnya, Kantor Bahasa Kepri menemukan 18 Komunitas Literasi yang tersebar di daerah Kota Tanjungpinang, Batam, dan Kabuaten Bintan, serta Karimun, dengan klasifikasi delapan terakrediatsi A, lima Terakrediatasi B, serta lima Terakreditasi C.
“Dari hasil data ini sangat memprihatinkan dikarenakan hanya ada 18 yang terlibat mengikuti kegiatan ini. Hal ini membuktikan bahwa kurangnya minat literasi di Kepri,” ujar Teguh. (*)
Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News