Batam, Ulasan. Co – Tidak lagi dipandang sebelah mata, kini baju seken atau yang bisa dikenal dengan “Thrift/Preloved” sudah banyak diminati anak muda.
Baju seken/baju bekas dulu dipandang sebelah mata, dikarekan namanya yaitu bekas. Meskipun demikian, saat ini sudah banyak peminat baju bekas, terlebih lagi dengan harga yang murah kita bisa mendapatkan kualitas baju yang baik. Kalau beruntung bisa juga mendapatkan baju branded original.
Karena sudah banyak peminat, saat ini banyak anak muda yang melihat itu sebagai peluang bisnis. Sebut saja Dilla, ia memiliki tokoh online yang menjual baju baju bekas.
“Pertamanya karena melihat “thrift” ini lagi naik daun apalagi di sweater-sweater gitu, terus kebetulan juga sudah dari kecil tahu tentang dunia persekenan jadi tuh seperti udah paham gitu sama harga dan carinya dimana, ya sudah tanpa pikir panjang langsung buat akun Instagram terus coba jualan,” tutur Dila saat diwawancarai memalui Instagram.
Untuk mencari baju bekas, biasanya Dila mencari langsung ke pasar-pasar yang biasanya menjual baju bekas. Selain di pasar, biasanya ada juga yang menjual baju bekas perkarung, namun bila perkarung belum bisa dipastikan semuanya bagus karena kita tidak bisa melihat barangnya terlebih dahulu.
Untuk modal, biasanya saat ke pasar Dila membawa sekitar 300-400 ribu rupiah. Dengan uang itu Dilla bisa mendapatkan 15–18 baju. Saat ini penjual-penjual di pasar juga sudah mengetahui kalau baju bekas sedang naik daun, jadi dari segi harga pasti naik, dan apabila ada merek-merek terkenal mereka akan menaikkan harga lebih banyak dari biasanya.
Menurut Dilla, banyak kelebihan yang bisa diperoleh bila membeli di toko online seperti pembeli tidak perlu ke pasar. Terlebih lagi karena corona, jadi lebih baik di toko online. Baju yang dijual sudah dicuci dan bisa langsung dipakai. Saat membeli pun dibungkus rapi dan banyak hadiahnya. Baju yang dijual di online terkadang sudah diperbaiki bila ada kecacatan. Pembeli juga bisa melihat referensi pemakaian baju yang akan dibeli di akun Instagram toko online tersebut. Terakhir belanja di toko online dinilai lebih menghemat waktu dan tenaga.
Pewarta: Siti Nur Amelia (Mahasiswa Magang)