JAKARTA – Pelatih bulu tangkis tunggal putra Indonesia, Irwansyah mengevaluasi pemain unggulannya yakni Anthony Sinisuka Ginting menyusul kegagalannya meraih gelar di Australia Open 2023 pekan lalu.
Irwansyah menyebutkan, bahwa anak didiknya tampil kurang konsisten dan sering melakukan kesalahan sendiri. Sehingga membuatnya tampil dibawah ekspektasi pada turnamen level Super 500 tersebut.
Ginting hanya mampu menang dua kali di Australia Open 2023. Dia menyingkirkan Ng Ka Long Angus tunggal putra wakil Hong Kong di babak 32 besar dengan skor kemenangan 21-18, 18-21, dan 21-12.
Kemudian, Ginting juga memulangkan wakil tunggal putra asal India yakni Kiran George di babak 16 besar dengan skor kemenangan 21-15 dan 21-18.
Namun langkah pemain peringkat dua dunia itu terhenti di perempat final. Ginting ditumbangkan jagoan India, Prannoy H. S, dengan skor 21-16, 17-21 dan 14-21.
Irwansyah menyebutkan, bahwa Ginting sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Bahkan, Ginting dinilai bermain lebih baik dari pada di Japan Open 2023
Ginting harus pulang lebih awal di babak 32 besar turnamen Super 750 Japan Open 2023 tersebut, karena dikalahkan wakil tuan rumah Kanta Tsuneyama.
“Performa Ginting di Australia ini sebenarnya bisa dibilang tampil lebih baik. Cuma dia memang belum bisa jadi juara. Dia dari babak awal bisa selalu tampil all out. Memang hasilnya itu belum cukup untuk mengantarkannya naik podium juara,” kata Irwansyah dikutip dari rilis PBSI, Ahad (6/8/2023).
Baca juga: Australia Open 2023: Indonesia Gagal Total, Terhenti di Perempat Final
Meski demikian, Irwansyah ingin Ginting harus meningkatkan konsistensi permainannya. Sebab, Ginting selalu membuat kesalahan sendiri dan sangat merugikannya.
“Ginting harus lebih konsisten dari cara bermainnya. Strategi bermainnya harus dirancang lebih konsisten lagi. Di tengah persaingan pemain saat ini, saat bertanding dia tidak boleh banyak membuat kesalahan sendiri,” ujar pelatih yang pernah berkarier di Irlandia itu.
Kekalahan kontra wakil India, Prannoy menjadi sorotan karena Ginting banyak melakukan kesalahan. Ginting disebut tidak bisa mengatasi tekanan, hingga harus terpuruk dan kesulitan untuk bangkit meraih poin.
“Pertandingan melawan Prannoy di perempatfinal, dia banyak membuat error. Kesalahan sendiri inilah yang harus dibenahi lagi. Apalagi, Prannoy itu pemain yang ulet, pengalaman, dan bermain sangat bagus. Tekanan lawan ke Ginting begitu konsisten, dan pertahanan lawan pun bagus. Sementara Ginting membuat kesalahan sendiri,” ungkap Irwansyah.
“Ginting pun sebenarnya sudah mengeluarkan performa terbaik di sini. Tapi, yaitu tadi, masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim terakhir, banyak salahnya,” tutupnya.