TANJUNGPINANG – Organisasi kemanusiaan profesional Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), mulai membangun sumur wakaf untuk warga di Tanah Merah ,Desa Penaga, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).
Tim Program ACT, Remy mengatakan, pembangunan sumur wakaf berkedalaman 30-40 meter itu merupakan salah satu program ACT yang didukung oleh anggota MRI.
Melalui kegiatan itu, ACT dan MRI berupaya menjadi penghubung antara para dermawan dengan masyarakat yang kesulitan air bersih terutama di daerah pelosok.
“Ini berawal dari informasi relawan kami. Alhamdulillah, dananya terkumpul dari para donatur,” ucap Remy, Rabu (01/06).
Ia menjelaskan, ACT nantinya juga akan membangun sumur wakaf serupa dibeberapa wilayah lainnya di Pulau Bintan.
Dengan demikian, para donatur dapat membantu meringankan bahkan mengatasi keluhan kurangnya air bersih untuk masyarakat.
Para dermawan yang ingin menyumbang dapat langsung menyalurkan bantuannya ke kantor ACT di Jalan Bintan Centre, Tanjungpinang.
Sementara itu, salah seorang warga, Bahar mengaku senang atas program tersebut.
Baca juga: Kelompok Budidaya Ikan Terima Bantuan Bibit Kerapu Cantang dari Pemkab Bintan
Ia mewakili masyarakat setempat, mengucapkan berterima kasih dengan adanya uluran tangan pada dermawan.
Selama ini, lanjut Bahar, warga sekitar bergantung pada sumur atau kolam yang turut mengering jika musim kemarau tiba.
Selain itu, penyaluran air tersebut juga bergiliran hingga tak sedikit warga yang terkadang tak mendapatkan air bersih.
Dengan adanya sumur tersebut, setidaknya dapat membantu meringankan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah sangat membantu. Susah air, apalagi waktu kemarau. Biasanya pakai kolam atau sumur yang dimanfaatkan oleh warga. Bergantian gilirannya,” ungkap Bahar soal air bersih di wilayah berpenghuni hampir 200 keluarga itu.
Ia berharap, pembangunan sumur itu berhasil sehingga membantu warga agar tak lagi kesulitan air bersih.
