Ada Potensi Balas Dendam, Jonatan Waspadai Antonsen di Perempat Final

Antonsen Ulangi Final di Indonesia Masters Lawan Kento Momota
Kolase pebulu tangkis Denmark Anders Antonsen (kiri) dan pebulu tangkis Jepang Kento Momota (kanan) yang akan bertemu di final tunggal putra Indonesia Masters 2021. (Humas PP PBSI/Erly Bahtiar)

Nusa Dua – Ada potensi balas dendam dari kekalahan di Piala Thomas, Jonatan Christie waspadai tunggal putra Denmark Anders Antonsen di perempat final Indonesia Open 2021.

Jonatan dan Antonsen akan berhadapan di laga perempat final bulu tangkis tunggal putra Indonesia Open 2021, Jumat (26/11).

Jonatan Christie menilai, Antonsen berpotensi membawa ambisi untuk membalas kekalahannya dari Jonatan pada pertemuan terakhir mereka di Piala Thomas, Denmark bulan lalu.

“Pasti Antonsen punya ambisi dan motivasi. Itu yang harus saya antisipasi dan jaga pikiran. Memang di pertemuan terakhir saya yang menang, tapi pertandingan di sini beda,” kata Jonatan sebelum pertandingan di Nusa Dua, Bali.

Jonatan juga membaca peluang dari kondisi fisik lawannya itu, yang ia perkirakan tak begitu fit karena sudah melalui laga lama dan alot di babak pertama dan kedua.

Ditambah pula, Antonsen juga bertanding penuh hingga babak final Indonesia Masters pekan lalu.

Baca juga: Ganda Campuran Praveen/Melati Kalah di Babak Kedua Indonesia Open 2021

Dengan keuntungan itu, Jonatan akan membuat Antonsen bermain lelah sebagai strategi utamanya untuk melenggang ke babak semifinal turnamen kelas Super 1000 ini.

Namun ia juga memahami bahwa strategi ini bukannya tanpa risiko, mengingat Antonsen tipe pemain yang gemar melakukan reli pendek dan mencari celah untuk menyerang secepat mungkin.

“Dari pola dan strateginya Antonsen dia adalah tipe yang sederhana, tapi dia mau cepat mematikan musuh, cepat menyerang. Jadi itu yang harus diantisipasi,” Jonatan menceritakan.

Berdasarkan catatan resmi BWF, laga antara Jonatan dan Antonsen sudah terjadi sebanyak delapan kali dengan skor 5-3 yang dipegang wakil Indonesia, termasuk pada pertemuan terakhir mereka di Piala Thomas di Denmark.

Namun dari tiga kemenangan Antonsen, dua di antaranya dibukukan di ajang Indonesia Masters 2019 dan 2020.

Menyikapi catatan ini, Jonatan sempat bergurau dengan mengatakan bahwa Indonesia menjadi tempat kemenangan Antonsen, sementara Denmark adalah tempat keunggulannya.

“Jangan-jangan saya yang orang Denmark, dia orang Indonesia? Tapi itu hanya sugesti saja. Besok saya main semaksimal mungkin, bagaimana caranya fokus dulu saja. Tidak mau memikirkan pertemuan terakhir atau terlalu jauh ke depan, pikir poin per poin saja,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *