Ainun Najib, Sosok yang Disinggung Jokowi pada Harlah Ke-96 NU

Ainun Najib, Sosok yang Disinggung Jokowi pada Harlah Ke-96 NU
Ainun Najib (Berpeci) foto selfi dengan menteri termuda Malaysia pada 1 Oktober 2019. Foto: Instagram @ainunnajib.id

Gresik – Ainun Najib, ahli teknologi informasi dan kini bekerja di salah satu perusahaan besar di Singapura sontak menjadi pembicaraan sejumlah media. Namanya disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Jokowi meminta PBNU dan para kiai untuk membawa pulang Ainun agar bisa berkontribusi dalam upaya transformasi digital di dalam negeri, utamanya di dalam kepengurusan NU.

Ainun, sapaan akrabnya, merupakan pria kelahiran Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Tahun 1985.

Ayah Ainun, H Abdul Rozaq, ditemui wartawan di Gresik mengaku bangga bahwa anaknya menjadi pembicaraan secara nasional oleh kepala negara karena prestasinya.

Baca juga: Serahkan 16 Ribu Hektare SK Hutan dan TORA, Ini Pinta Jokowi ke Warga Sulsel

Ia bercerita, sejak kecil Ainun memang gemar membaca buku untuk mendapat pengetahuan baru, serta terbiasa tirakat atau upaya spiritual mengendalikan diri untuk mencapai sesuatu.

Tirakat yang dijalankan adalah puasa Daud atau puasa yang dijalankan Nabi Daud, yakni satu hari puasa dan satu hari tidak, kemudian rutin menjalankan salat tahajud.

Menurut sang ayah, anaknya juga memiliki kemauan tinggi terhadap keilmuan, terlihat saat berada di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Ganggang Balongpanggang, yakni memiliki rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Ainun belajar langsung ilmu agama dari sang ayah yang juga tokoh agama di Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang. Sejak dini, Ainun juga ditempa sejumlah ilmu pengetahuan.

Setelah lulus dari MI, kata sang ayah, Ainun meneruskan pendidikan formal di SMPN 1 Balongpanggang, dan melanjutkan ke SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur.

Di SMAN 5 Surabaya, Ainun mampu menorehkan prestasi di bidang teknologi dan informasi (TI), yakni menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003, dan meraih honorable mention.

Baca juga: Upaya Jokowi Merdekakan Ruang Udara Indonesia

Lulus dari SMA, dia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, dengan jurusan computer engineering.

Di Singapura, Ainun Najib bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemprograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.

Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006), dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).

Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.

“Kami selaku orang tua bangga, dan mendukung upaya pemerintah untuk mengajak anak saya “pulang kampung” dan mengabdi kepada bangsanya,” kata Abdul Rozaq.