IndexU-TV

Aktivitas Seputar Pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang Kembali Normal Setelah Banjir Rob

Banjir Rob
Aktivitas seputar Pasar Encik Puan Perak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kembali normal setelah dilanda banjir rob setinggi mata kaki orang dewasa. (Foto: Meli Santia)

TANJUNGPINANG – Aktivitas seputar Pasar Encik Puan Perak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kembali normal setelah dilanda banjir rob setinggi mata kaki orang dewasa, Ahad 12 Januari 2025.

Pantauan ulasan.co saat ini sisa air hanya menggenagi beberapa lapak pedagang yang posisinya lebih rendah dari jalan.

Pedagang bumbu dapur, Purba mengatakan banjir merupakan hal umum yang bisa saja terjadi karena Tanjungpianng merupakan daerah pulau yang di kelilingi laut.  Selain karena daerah pulau, faktor bumi yang sudah tua juga ikut berperan menjadi penyebab banjir.

“Dulu tak ada banjir-banjir seperti ini, lama-lama kan manusia banyak pembangunan-pembangunan terus dilakukan, area laut ditimbun, meluap lah air laut itu” kata Purba, Minggu 13 Januari 2025.

“Kemarin juga banjir kisaran waktunya dua jam saja,  sudah itu surut lagi, jalanan seputaran pasar ini juga kan rendah makanya banjir. Banjir ini bukan karena hujan tetapi karena air sedang pasang, kalau hujan kan jatuhnya ke laut,” katanya lagi.

Sarmi, pedagang ikan kering mengatakan hujan bukanlah faktor yang menyebabkan banjir.

“Tadi pagi hujannya sedikit saja dan tidak lebat, tetapi tetap banjir. Mulai saya lihat ada air menggenang itu dari jam delapan, sekitar jam sembilan lewat sudah mulai surut.  Karena air sedang pasang makanya banjir, banjir ini enggak sering juga ya, setahun sekali saja mungkin. Tapi awal tahun menjelang Imlek itu memang sudah langganan banjir,” ujar Sarmi.

Baca juga: BMKG Imbau Mayarakat Kepri Waspada Banjir Rob 12-18 Januari 2025

Seorang ibu rumah tangga, Ray mengatakan, banjir disebabkan oleh pemerintah terus melakukan pembangunan di sekitar laut sehingga tempat air di laut berkurang dan meluap ke daratan terutama jika musim hujan.

“Pemerintah terus membangun ini membangun itu di sekitaran laut, lautnya ditimbun akhirnya kami yang kena dampaknya, ditambah juga dengan cuaca hujan terus” keluh Ray. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version