Akui Kondisi TPS Renggang, KPU Batam Optimistis Partisipasi Pemilih di Atas 50 Persen

Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Internal KPU Kota Batam, Bosar Hasibuan. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam belum dapat memastikan tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 di wilayahnya.

Kendati demikian, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Internal KPU Kota Batam, Bosar Hasibuan mengakui kondisi tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan cukup renggang, Rabu 27 November 2024.

“Dari hasil pantauan saya di TPS saat hari H pencoblosan, kondisinya memang agak renggang. Namun kita belum tahu pasti, berapa persentase tingkat partisipasi pemilihnya,” ujar Bosar Hasibuan, Jumat 29 November 2024.

Bosar pun mengaku pesimis, terkait tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 Batam tahun ini mencapai target yakni 80 persen.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih tersebut. Pertama, hujan yang mengguyur Batam selama seharian penuh, dan menyebabkan kurangnya tingkat partisipasi pemilih.

“Kedua, adanya penggabungan dari dua TPS menjadi satu atau regrouping dalam pilkada, yang mungkin menjadi faktor lainnya yang menghambat tingkat partisipasi pemilih,” kata dia.

Baca juga: Minat Masyarakat Nyoblos di Pilkada 2024 Bintan Turun

Bosar juga menjelaskan, untuk penggabungan TPS telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2024 Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Penyelenggaraan Pikada.

“Pada pasal 10 disebutkan bahwa jumlah pemilih di TPS maksimal 600 orang,” terangnya.

Ia melanjutkan, Adapun faktor lainnya yakni karena masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan pentingnya menggunakan hak pilih dan memperbaharui data kependudukan.

“Misalnya warga yang berdomisili di wilayah Bengkong, namun alamat pada KPT masih di Batu Aji. Sehingga, saat hari H terkendala cuaca, atau transportasi dam mereka tidak datang ke TPS,” sambungnya.

Kendati demikian, lanjut Bosar, pihaknya optimis tingkat partisipasi pemilih dapat mencapai angka di atas 50 persen.

“Sejak awal tahapan pilkada, kami sudah melakukan sosialisasi secara maksinal kepada 11 kelompok pemilih, seperti pemilih pemula, perempuan, disabilitas dan lainnya. Kami masih optimis tingkat partisipasi mencapai 50 persen lebih,” ujar Bosar.

Baca juga: Angka Golput di Pilkada 2024 Karimun Tinggi, Capai 46 Persen Lebih

Ditanyakan lebih lanjut perihal beredarnya data tingkat partisipsi pemilih pilkada Batam hanya mencapai 46,67 persen, Bosar mengatakan data tersebut bukan merupakan data dari KPU Kota Batam.

“Secara resmi KPU belum mengumumkan tingkat partisipasi pemilih untuk pilkada 2024. Mungkin itu data dari lembaga survei,” ungkapnya.

Bosar menyampaikan, proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara berlangsung di tingkat Kecamatan, mulai 28 November-3 Desember 2024.

Kemudian, dilanjutkan dengan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat Kota pada pada 29 November-6 Desember 2024.

“Mungkin sekitar tanggal 5 atau 6 Desember kami sudah bisa mengumumkan secara resmi hasil penghitungan perolehan suara, termasuk tingkat partisipasi pemilih,” tutup Bosar.