Jakarta – Sejumlah alat berat milik PT Pembangunan Perumahan (PP) tiba di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ( NTB) untuk mengerjakan pengaspalan ulang, Sabtu (19/2).
Peralatan berat itu akan digunakan untuk mengelupas permukaan lintasan, dan secara bersamaan juga akan melakukan set-up Asphalt Mixing Plant (AMP) sambil menunggu kedatangan sisa peralatan.
Sebelumnya, aspal lintasan Sirkuit Mandalika di protes pebalap MotoGP saat melakukan tes pramusim pekan lalu karena aspalnya terkelupas.
“Kita bergerak cepat agar perbaikan lintasan sirkuit sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Alhamdulillah, sebagian besar peralatan berat telah tiba dan proses pekerjaan perbaikan bisa segera dimulai,” ujar Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2).
Priandhi menegaskan, proses pengerjaan perbaikan lintasan diharapkan selesai pada 10 Maret, sesuai target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Dukung Event MotoGP, Pertamina Tingkatkan Pasokan Avtur di NTB
Selain alat berat, PT PP telah memastikan kesiapan bahan baku untuk pengaspalan.
“Tim dari PT PP yang berada di Palu dan didampingi konsultan, sudah memastikan kualitas bahan baku dan memastikan loading bahan baku ke atas kapal, yang akan dikirim dalam waktu dekat untuk dijadikan lapisan aspal yang baru,” kata Priandhi.
Sebelumnya, Dirut PT PP Novel Arsyad meyakinkan bahwa pihaknya berkomitmen menjadikan lintasan Sirkuit Mandalika memenuhi standar keselamatan dan keamanan balapan serta menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
“Teknologi, metode, material, serta peralatan kerja juga menggunakan spesifikasi terbaik sesuai standar FIM. Kami akan melakukan pengelupasan aspal lapisan teratas lebih kurang tebalnya 4 sentimeter dan langsung diaspal ulang,” tutur Novel.
Pengaspalan dilakukan di segmen tikungan 16,5 yang menuju lintasan lurus sepanjang 507 meter, hingga ke tikungan 5,5 yang menuju tikungan 6, 7, 8 dan 9. Secara total, yang diaspal ulang mencapai sekitar 17,5 persen dari keseluruhan lintasan.