Tanjungpinang – Alat tes COVID-19 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction and Rapid Test (PCR-RT) di dua rumah sakit milik pemerintah yang ada di Kota Tanjungpinang sering bermasalah.
Akibatnya, pemeriksaan sampel COVID-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang masih bergantung dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Nugraheni menyebutkan, saat ini di Tanjungpinang terdapat dua alat tes COVID-19 yang dimiliki dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang dan RSUD Kota Tanjungpinang.
“Sudah ada (PCR-RT), di RS RAT dan RSUD. Tapi, saat kita mengirim sampel itu mengalami masalah,” kata Nugraheni, Selasa (8/6).
Namun, Nugraheni tidak menyebutkan penyebab sering bermasalahnya alat tersebut.
Menurut Nugraheni, hal itu mengakibatkan Pemko Tanjungpinang masih bergantung pada BTKL-PP Batam untuk melakukan pengujian sampel pasien COVID-19.
Baca juga: Polsek KKP Batam Tangkap Sindikat Pemalsuan Surat Hasil Tes PCR
Ia menyebutkan, pihaknya telah menargetkan pengadaan alat PCR-RT yang baru di RSUD Kota Tanjungpinang. Menurutnya, pengadaan alat tes PCR-RT itu membutuhkan anggaran yang besar.
“Ya memang dialokasikan pengadaan di RSUD. Jadi RSUD harus mempersiapkan SDM-nya, dan fasilitas lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang Rahma menambahkan, saat ini Pemko Tanjungpinang masih mengirimkan sampel uji COVID-19 ke BTKL-PP Batam. Hal ini agar pemeriksaan sampel COVID-19 tidak terganggu.
“Kalau misalnya ditemukan ada alat yang kita tidak bisa update pada hari itu, kan kita ada alternatif. Selalunya kita kirim ke Batam, BTKL ya. Walaupun mengalami gangguan, tidak terganggu jalnnya tes PCR,” imbuhnya.
Kendati demikian, Rahma memastikan berupaya untuk pengadaan alat PCR-RT yang baru di Kota Tanjungpinang.
Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Albet
