Amsakar Optimistis Batam akan Terhindar Resesi Ekonomi 2023

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Wakil Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Amsakar Achmad optimistis, Batam akan terhindar dari ancaman resesi ekonomi 2023.

Sejumlah indikator ekonomi kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (KPBPB) ini menjadi dasar optimisme tersebut.

Anggota Komisi IX DPR RI, Ihsan Yunus, saat kunjungan kerja ke Batam menyampaikan situasi yang bakal dihadapi ke depan.

Ia menekankan, bagaimana sikap pemangku kepentingan dalam hal ini Pemko Batam untuk menghadapi resesi 2023.

“Dampaknya pasti akan punya pengaruh signifikan. Pengangguran dan investasi yang tidak memenuhi target. Harus detail bagaimana menghadapai 2023,” kata Ihsan Yunus.

Menanggapi itu, Amsakar menyampaikan, untuk Batam bayangan resesi relatif dapat terkendali. Ia menegaskan, bahwa resesi ekonomi 2023 akan jauh dari Batam.

“Ada 4 faktor kenapa saya katakan, bahwa resesi ekonomi 2023 akan jauh dari Batam,” kata Amsakar, Jumat (18/11).

Baca juga: BPS Optimis Industri di Batam Tahan Guncangan Resesi 2023

Amsakar menjabarkan, bahwa Batam kecenderungan pertumbuhan ekonomi menggeliat. Bahkan pada saat pandemi Covid-19, Batam mampu bangkit dan terbukti ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen.

“Batam salah satu daerah yang eksis, ,dan mampu bertahan di situasi pandemi,” jelas Amsakar.

Kemudian, saat ini Batam menjalankan tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) sesuai ditetapkan pada 2021 silam. “Bahkan saat ini dalam tahap pengembangan KEK Kesehatan,” tambahnya.

Selain itu, untuk tenaga kerja pihaknya terus berkoordinasi dengan investor untuk terus membuka lowongan kerja. Belum lama ini, dibuka 1.880 lowongan dari 32 perusahaan dalam Job Fair Batam 2022.

“Gambaran resesi ekonomi 2023 akan jauh, bahkan soal antara pengangguran atau PHK relatif terkendali, sekitar 500an setiap tahun tapi kesempatan kerja terus dibuka,” katanya.

Ia juga menyampaikan, bahwa yang dihadapi persoalan pengangguran yakni derasnya arus migrasi warga tiap tahunnya ke Batam.

“Warga yang datang, merupakan usia pencari kerja yang sebagian besar non skill,” tutupnya.

Baca juga: Wow, Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Bodong Capai Rp123,5 Triliun