Anggota Fraksi PKS ini menegaskan, sebagai pemimpin daerah, baliho yang biasa diperlihatkan ke publik tidak memperlihatkan pose layaknya suami istri.
“Jangan sampai karena hal itu dapat ditiru oleh remaja kita yang bukan mukhrim,” tegasnya.
Ia menyebut, walaupun foto itu ingin memperlihatkan keharmonisan kedua pemimpin daerah di Kepri, tak sesuai fakta dilapangan.
“Dari sisi politik, foto itu sangat bagus untuk memperlihatkan mesra dan akurnya Gubernur dan Wakilnya, tapi faktanya kan tidak,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepri saat hendak dikonfirmasi terkait adanya protes baliho tersebut, tak dapat dihubungi sampai berita ini dimuat. (*)
