Angka Stunting di Batam Periode Januari-Juni 2024 Turun Jadi 1,28 Persen

Pemberian imunisasi kepada balita di Batam. (Foto:Dok/ Puskesmas Lubuk Baja Batam)

BATAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat, angka kasus (Prevalensi) stunting di Kota Batam 2024 mengalami penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, prevalansi stunting di Kota Batam periode Januari-Juni 2024 sebanyak 840 anak atau sebesar 1,28 persen.

“Alhamdulillah, ini merupakan capaian positif atas kerja keras yang selama ini dilakukan oleh Pemkot Batam bersama kader posyandu, tim percepatan penurunan stunting dan masyarakat,” ujar Didi Kusumarjadi, Jumat 13 September 2024.

Didi menjelaskan, prevalensi stunting di Kota Batam dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Pada tahun 2021, sebanyak 3.356 anak di Batam mengalami stunting atau sebesar 6,02 persen.

Kemudian, prevalensi stunting pada tahun 2022 turun menjadi 2,42 persen atau sebanyak 1.441 anak. Lanjut ke tahun 2023, prevalensi stunting turun ke angka 1,71 persen atau sebanyak 1.022 anak.

“Jumlah tersebut melampaui target RPJMD prevalensi stunting yang ditetapkan sebesar 6,50 persen,” sambung Didi.

Dia menambahkan, Dinkes Kota Batam berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya penurunan angka stunting hingga ke nol kasus atau zero stunting.

“Beberapa upaya yang kita lakukan untuk mencegah stunting yakni seperti program pemberian makanan (PMT) berupa 30 kotak susu untuk satu orang ibu hamil serta program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),” ucap Didi.

“Untuk mencapai penurunan angka stunting lebih maksima, kita terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk memperkuat peran kader posyandu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,” ungkapnya.