Ansar Pertimbangkan Beli Pesawat N219 PTDI untuk Wilayah 2T Kepri

Pesawat perintis kebanggan Indonesia N219 bikinan PT Dirgantara Indonesia di Bandung. (Foto:AviationBandung)

BANDUNG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad akan mempertimbangkan tawaran untuk pembelian pesawat perintis amfibi N219 karya anak bangsa PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

Ansar menjelaskan, bahwa Kepri sangat membutuhkan solusi untuk masalah konektivitas angkutan udara untuk wilayah terdepan dan terluar (2T).

“Tawaran yang disampaikan oleh Kementrian BPN/Bappenas melalui skema pembelian pesawat perintis amfibi produksi anak bangsa yakni PT Dirgantara Indonesia, dengan pesawat N219 seharga kurang lebih Rp 100 miliar sangat kita pertimbangkan,” jelas Ansar.

Ansar menjelaskan, pemerintah berencana meningkatkan konektivitas di daerah terluar dan terdepan melalui konektivitas udara.

Ia menambahkan, program percepatan ‘jembatan udara’ di Kepri merupakan bagian dari pilot project Kementrian BPN/Bappenas melalui program Transformasi Ekonomi Kepri menuju Indonesia Emas 2045.

Program tersebut sekaligus mendukung tumbuh kembang industri dirgantara Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia. Perusahaan ini akan mulai memproduksi pesawat apmfibi N219, untuk memenuhi permintaan kebutuhan pesawat perintis untuk wilayah 2T.

Dengan hadirnya program percepatan ‘Jembatan Udara’ di Kepri, maka akan banyak memberikan manfaat besar terutama dalam percepatan masuknya investasi.

Baca juga: Jet Tempur Indonesia-Korsel KF-21 Kedua Sukses Terbang Perdana

“Kesungguhan kita menyambut baik program dari Kementrian BPN/Bappenas,” ungkap Ansar.

Selain itu,, Kabupaten Natuna ditunjuk menjadi pilot project atau proyek rintisan transportasi pesawat amfibi N219. Rencana tersebut akan direalisasikan pada 2025.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan melalui keterangan pers mengatakan, pemerintah pusat memahami bahwa kendala aksesibilitas keluar masuk Natuna menjadi masalah utama beranda utara Indonesia itu.

Sehingga, pemerintah pusat melakukan pengembangan proyek rintisan pesawat amfibi N219. Pengembangan aksesibilitas menggunakan pesawat amfibi di Natuna adalah yang paling tepat. Mengingat kondisinya sebagai wilayah kepulauan.

“Kami akan langsung meninjau di salah satu pulau, untuk memastikan wilayah waterbase airport harus mendukung terlebih dahulu,” jelas Gita Amperiawan.

Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Bappenas dan PTDI.

“Dengan kondisi wilayah kepulauan, pengembangan rencana Sea Plane N 219 adalah solusi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah accesibility bagi wilayah perbatasan,” ujarnya.

Namun, ia juga mengingatkan dalam merencanakan reformasi ekonomi perlu sebuah pemahaman selain kebutuhan infrastruktur, sumberdaya manusia di wilayah tersebut juga sangat penting.

Baca juga: IFAR-22 ‘Bullpup’, Senapan Serbu Kaliber 5,56mm Bikinan Batam