Apindo Kecewa Soal Rekomendasi Besaran UMK Batam 2023

Rafki Rasyid
Ketua Asosasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

Pihaknya berharap, tingginya angka pengangguran di Batam juga tetap menjadi perhatian pemerintah daerah sebelum memutuskan kenaikkan UMK Batam 2023.

Menurut Rafki, berdasarkan survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang mereka lakukan, saat ini KHL di Batam masih sekitar Rp3,2 juta.

“Ini berdasarkan hasil survei kami [kaum pengusaha] minggu lalu di tiga pasar besar di Batam. Yaitu di pasar Tiban Center, pasar Botania 1, dan pasar Aviari,” kata dia.

“Jadi dengan UMK yang ada sekarang saja, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak pekerja lajang di Batam,” tambahnya.

Ia meminta gubernur bisa bijak dan mempertimbangkan segala sisi sebelum memutuskan UMK Batam 2023 nanti. Dengan begitu ada sinyal kepastian hukum yang disampaikan ke para investor dengan konsisten menggunakan aturan yang berlaku tersebut. Sebab, saat ini banyak investor yang kebingungan dengan dua aturan dari pemerintah yang berlaku sekaligus ini.

“Mana aturanĀ  yang mau dipakai banyak dipertanyakan oleh PMA. Pemerintah terlihat tidak konsisten dengan dua aturan yang diterbitkan pemerintah tapi saling bertentangan ini,” kata Rafki.

Sebelumnya Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dalam surat bernomor 1260/KT.04.02/XII/2022 besaran UMK Batam 2023 yang direkomendasikan kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sebesar Rp4.500.440.