Apri-Roby Ingin Lahirkan Kampung Antiriba

Setelah memperkenalkan inovasi barunya, yang menjadi prioritas program Apri Roby, Apri mengungkapkan isi hatinya dari program yang di canangkan olehnya ini.

Program yang tak banyak dibuat oleh para kandidat Calon Kepala Daerah ini menjadi banyak ketertarikan orang mencari tahu, ada apa dibalik program Gerbang Kampung ini.

Yang paling unik adalah program Pembentukan Lembaga Keuangan Koperasi Syariah di tingkat kampung ini. Apa alasan Calon petahana nomor satu ini?

Berikut Wawancara Khusus dengan Apri:

*Apa yang menjadi Alasan Gerbang Kampung ada Koperasi Syariah?*
“Pertama, Pemulihan ekonomi itu harus ada peran dan dukungan pemerintah dalam hal pemberian kemudahan mendapatkan modal untuk usaha warga, warga itu banyak kreativitas dan kemampuan serta ketrampilan usaha. Keluhannya adalah modal sulit mendapatkan pinjaman dari bank dengan berbagai hal dan alasan, termasuk warga tak punya aset untuk menjadi anggunan di Bank Konvesional”

Saya menawarkan koperasi Syariah ini sebagai salah satu cara untuk memberikan kemudahan warga untuk mendapatkan modal usaha dengan mudah yang dikelola bersama warga lainnya.

*Mengapa harus Koperasi Syariah?*
“Kita lihat selama ini pola kehidupa masyarakat sangat bergantung pada bunga atau riba. Riba itu memberatkan warga, Riba itu menyulitkan warga. Dan yang paling mendasar riba itu dosa.

Ketika program ini kami canangkan kami juga mempertimbangkan dengan matang, jangan sampai Riba juga menjerat saya untuk mendapatkan dosa dan masyarakat juga terkena dampaknya.

Ada problem sosial lainnya juga, sebagian masyarakat kita sangat bergantung dengan hutang rentenir, ini harus kita selamatkan. Jangan sampai masyarakat kita menjadi Society Debstorship (masyarakat pengutang ketergantungan terhadap riba rentenir)

Rentenir jangan kita biarkan ditengah masa sulit warga kita, mereka masuk di kampung-kampung atas nama koperasi ilegal. Saya banyak menerima laporan warga yang resah atas keberadaan rentenir ini.

Warga lagi susah mereka bikin susah, jerat riba merajalela.

Untuk itu solusinya adalah Koperasi Syariah, tanpa bunga. Yang dimana akad pinjaman sesuai syariah agar terhindar dari dosa riba.

Sehingga warga mau berusaha bisa mendapatkan dengan mudah ada di kampungnya yang diurus dan di kelola warga sendiri.

*Berarti kedepan bakal ada Kampung Anti Riba? Karena rentenir bakal dilarang masuk kampung?*
Tepat sekali, bukan hanya rentenir. Jasa-jasa keuangan pun jika masyarakat setuju tidak dapat masuk ke kampung anti Riba.

*Bagaimana cara Anda menciptakan Kampung Anti Riba ini?*
Yang pasti saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat peduli atas jerat riba. Perlu kesadaran bersama di kampung itu dan komitmen bersama warga dahulu untuk tidak bergantung pada riba.

Jika mereka mengusulkan daerahnya sebagai kampung anti Riba, maka kita akan bersama masyarakat memberikan perlindungan melalui beberapa kebijakan. Misal kita bikin perbup Kampung anti Riba ini dengan memberikan penjagaan, pengawasan Satpol PP dan perhatian terhadap tumbuh kembang ekonomi syariah dimasyarakat.

Koperasi Syariah ini akan menjadi perhatian kita, selain itu peningkatan keterampilan masyarakat juga akan menjadi perhatian khusus bagi kita dalam rangka memanajemen usaha, kualitas produk sesuai yang mereka butuhkan tentunya.

Kita juga penuh harapan besar kepada Ustadz, Ulama memberikan dorongan dan mengedukasi warga Bintan sadar akan bahaya riba dan dosanya. Bantuan mereka sangat kita butuhkan sekali dalam rangka membangun kesadaran bersama kita semua.

Saya rasa ini cara-cara kita ini membentuk nantinya kampung anti Riba ini, sebagai solusi untuk memakmurkan rakyat dinegeri ini.

*Kenapa tidak Koperasi Konvensional saja di banding Koperasi Syariah?*
“Allah dan Rasul itu memerangi orang yang menerapkan Riba bos… Kita tak berani menentangnya. Kalau berani yakin menang menentang Allah dan Rasul?”

*Jadi salah satu jalan pemulihan Ekonomi ini adalah dengan cara Islami ini melalui Koperasi Syariah?*
*Ya benar, saya meyakini ini. Allah akan berikan pertolongan dan menyelamatkan hambanya yang mau menegakkan syariah dalam kehidupannya.”

“Warga kita harus makmur dan Allah akan berikan keberkahan kemakmuran pada kita semua.”

Saya khawatir dampak riba sebenarnya. Riba memberikan dampak negatif bagi akhlak dan jiwa pelakunya. Jika diperhatikan, maka kita akan menemukan bahwa mereka yang berinteraksi dengan riba adalah individu yang secara alami memiliki sifat kikir, dada yang sempit, berhati keras dan sebagainya.

Inshaa Allah jika warga teredukasi dengan baik dan sadar bahaya riba, kita ciptakan kampung-kampung anti Riba ini dengan baik kedepannya.

Harapan saya Bintan akan semakin makmur sejahtera dan berkeadilan untuk kita semua seluruh warga.