Apri-Roby Ingin Perkuat Pendidikan dan Agama Berbasis IT

 

Bintan, ulasan.co – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bintan, Kepulauan Riau Apri Sujadi-Roby Kurniawan ingin memperkuat sektor pendidikan dan agama berbasis informasi teknologi.

Calon petahana pada Pilkada Bintan 2020, Apri Sujadi, di Bintan, Rabu, mengatakan, pandemi COVID-19 mempengaruhi sektor pendidikan dan agama sehingga membutuhkan strategi yang solutif untuk mengembangkan kedua sektor itu.

Strategi yang akan direalisasikan sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berahlak mulia yakni menyediakan jaringan internet di masjid dan rumah ibadah lainnya agar dapat dipergunakan oleh pelajar untuk belajar.

Pemda akan menyediakan sarana internet gratis pada 300 titik rumah ibadah, yang dapat dimanfaatkan oleh para pelajar yang selama pandemi COVID-19 belajar secara daring. Penyediaan sarana internet ini untuk meringankan beban orang tua yang sejak pandemi COVID-19 harus membeli kuota internet agar anak-anaknya dapat belajar.

“Keinginan kami ini menjawab keluhan sebagian orang tua pelajar yang kesulitan membeli paket internet untuk dipergunakan putra-putrinya saat belajar daring. Ini juga menghindari mereka untuk pergi ke kafe maupun kedai kopi yang menyediakan sarana internet,” ujarnya.

Upaya itu pula sebagai keinginan Apri-Roby untuk meramaikan rumah ibadah. Para pelajar yang beragama islam, contohnya, dapat beribadah di masjid saat masuk salat zuhur maupun asar.

“Jadi masjid itu tidak hanya dimanfaatkan untuk sembayang, melainkan juga belajar. Belajar dan berbuat baik juga termasuk beribadah,” ucapnya.

Sementara Roby menambahkan pemberdayakan guru sekolah, guru ngaji, ustad, ulama, imam masjid serta penjaga masjid juga dilakukan. Mereka dapat ikut mengawasi saat anak-anak belajar.

“Ini juga dilaksanakan di gereja dan rumah ibadah lainnya. Kami ingin seluruh pihak terlibat agar generasi muda penerus bangsa mempelajari ajaran agamanya, dan memperkuat mental spiritual,” ucapnya.

Di Bintan ada sekitar 25.170 siswa SD dan SMP dari 130 lebih sekolah. Dengam program ini rata-rata satu rumah ibadah dapat dimanfaatkan 83,9 siswa yang belajar daring, dibagi menjadi tiga bagian dalam sehari.

“Maka rasio anak belajar per bagian menjadi 27,9 siswa. Tentu dengan protokol kesehatan yang diawasi,” katanya.