AS dan Denmark Kirim Rudal Harpoon dan Howitzer untuk Pasukan Ukraina

Anggota Korps Sukarelawan Ukraina menembakkan howitzer, saat serangan Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di Zaporizhzhia, Ukraina (28/3/2022). (ANTARA/Reuters/Stanislav Yurchenko/aww)

KIEV – Amerika Serikat (AS) dan Denmark kirim bantuan berupa paket peluru kendali (Rudal) Harpoon dan meriam Howitzer untuk pasukan Ukraina yuang bertempur dengan Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, Sabtu (28/05) mengatakan, bantuan dari AS dan Denamrk itu sudah diterima untuk memperkuat pasukan Ukraina.

Rudal Harpoon merupakan sistem persenjataan antikapal perang, yang akan digunakan untuk mempertahankan wilayah pesisir Ukraina termasuk Pelabuhan Odesa.

Sekilas rudal Harpoon, rudal antikapal yang dapat beroperasi di segala cuaca dan menggunakan pelacak radar aktif.

Bahkan Harpoon mampu tepat diatas air untuk menghindari cegatan.

Rudal itu dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat atau artileri pesisir.

Nantinya, menurut Oleksiy, pengoperasian rudal Harpoon tersebut bersamaan digunakannya rudal Neptune oleh pasukan Ukraina yang sudah terlatih.

Usai meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia memberlakukan blokade laut di Pelabuhan Ukraina.

Akibatnya, ekspor biji-bijian penting menjadi terhambat.

Baca juga: Rusia Buka Akses Perairan Laut Hitam untuk Kapal Asing di Pelabuhan Mariupol

Moskow juga memanfaatkan armada Laut Hitam mereka, untuk melakukan serangan rudal terhadap Ukraina, yang sejak itu mulai menerima bantuan militer dari Barat.

Reznikov mengatakan, pasokan rudal Harpoon merupakan hasil kerja sama sejumlah negara.

Dia menyebut pengiriman dari Denmark itu “berkat partisipasi teman-teman Inggris kami.”

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, Senin (23/05) mengatakan, bahwa Denmark akan menyediakan sebuah peluncur Harpoon dan rudal untuk Ukraina.

Menurut Menhan Rusia, Ukraina juga mendapat berbagai artileri berat seperti meriam howitzer M109 buatan AS yang memungkinkan militer Ukraina menyerang target dari jarak yang lebih jauh.

Bulan lalu pejabat senior pertahanan AS menuturkan, bahwa militer AS mulai melatih sejumlah kecil pasukan Ukraina dengan menggunakan artileri howitzer dan latihan itu digelar di luar Ukraina.

Ukraina mengaku ingin mengamankan pengiriman peluncur roket ganda (MLRS) jarak jauh M270 buatan AS, dan menggunakannya untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah timur mereka.

Rusia mengeklaim pasukannya sedang melakukan operasi khusus untuk mengurangi kemampuan militer Ukraina dan menyingkirkan nasionalis radikal anti-Rusia.

Ukraina beserta sekutu menyebut klaim Rusia itu, sebagai dalih palsu untuk menggempur Ukraina pada 24 Februari.

Baca juga: Sejarah Suram Penembakan Massal di Amerika Serikat