AS dan Negara Sekutu Desak Warga Mereka Tinggalkan Ukraina Segera

tank
Sebuah tank Angkatan Bersenjata Ukraina terlihat saat latihan militer di di Dnipropetrovsk, Ukraina, dalam foto yang disiarkan 8 Februari 2022. (ANTARA/ Press Service of the Ukrainian Armed Forces General Staff/HO via Reuters)

Washington/Moscow – Untuk menghindari kemungkinan serangan Rusia, Amerika Serikat (AS) dan negara sekutu desak warga mereka untuk menjauhi Ukraina.

Namun sebaliknya, Rusia menuduh AS dan sekutunya menyebarkan kebohongan demi menutupi aksi agresif mereka di Ukraina.

Australia dan Selandia Baru menambah daftar negara, yang meminta warga negaranya untuk segera pergi meninggalkan Ukraina.

Sebelumnya, seruan serupa telah dikeluarkan oleh Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, dan Belanda kepada warga negara mereka.

Sedangkan Israel, sedang mengevakuasi keluarga para anggota staf kedutaan.

AS dan Eropa meningkatkan peringatan, bahwa kemungkinan serangan dari Rusia sudah ada di depan mata.

Rusia sendiri selama ini membantah punya rencana untuk menyerbu Ukraina, kendati telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di daerah perbatasan dengan negara itu.

Para pejabat AS mengatakan, Rusia kemungkinan akan melakukan penyerangan sebelum Olimpiade Musim dingin berakhir pada 20 Februari.

Menurut mereka, Rusia juga bisa jadi akan menduduki ibu kota Ukraina, Kiev, dan kota-kota lainnya.

Baca juga: Terpantau dari Satelit, Rusia Tambah Pasukan di Perbatasan Ukraina

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, para warga negara AS tidak bisa mengharapkan militer membantu evakuasi jika mereka masih berada di Ukraina.

Sullivan mendesak, warga negara AS untuk meninggalkan Ukraina dalam 48 jam.

“Kami terus melihat ada tanda-tanda peningkatan pergerakan Rusia, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan dengan Ukraina,” kata Sullivan kepada para wartawan.

“Invasi bisa terjadi kapan pun,” ujar Sullivan.

Setelah Sullivan berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Dmitry Polyanskiy mengeluarkan pernyataan balasan.

“Pasukan kami tetap berada di wilayah kami dan saya bertanya-tanya. Jangan-jangan AS sendiri akan menyerbu Ukraina –ada yang akan melakukannya, setelah kepanikan seperti itu dimunculkan.”

AS, sementara itu, akan mengirimkan 3.000 tentara lagi ke Polandia dalam beberapa hari mendatang untuk mendukung sekutu-sekutunya di NATO, kata empat pejabat AS kepada Reuters.

Jumlah tersebut akan menambah keberadaan 8.500 prajurit AS yang sudah disiagakan untuk dikerahkan ke Eropa jika diperlukan