AS-Meksiko Sepakat Cegah Penyelundupan Narkoba di Wilayah Perbatasan

Kendaraan bermotor mengantre masuk ke wilayah Amerikat Serikat saat menunggu pemeriksaan oleh petugas perbatasan Amerika Serikat di sejumlah pintu masuk San Ysidro, Tijuana, Meksiko, Jumat (29/3/2019).(ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Duenes/wsj)

WASHINGTON – Amerika Serikat membuat kesepakatan dengan Meksiko, untuk mencegah aktivitas penyelundupan narkoba dan imigrasi ilegal di wilayah perbatasan kedua negara.

Meksiko berbatasan langsung dengan Texas, Amerika Serikat rawan aktivitas ilegal.

Menurut kesepakatan itu, pihak berwenang negara bagian Tamaulipas di Meksiko yang terletak di perbatasan antara Meksiko dan Texas, AS harus diminta meningkatkan upaya keamanan yang mengincar imigrasi ilegal dan penyelundupan narkoba.

Isi kesepakatan tersebut diungkapkan Gubernur Texas, Greg Abbott dan Gubernur Tamaulipas Francisco Garcia Cabeza de Vaca selama konferensi pers di Weslaco, Texas, dekat perbatasan AS-Meksiko.

Texas, sementara itu, akan menghentikan pemeriksaan tambahan terhadap truk-truk yang tiba dari Meksiko setelah mencapai kesepakatan dengan empat negara bagian Meksiko yang berbatasan dengan AS, kata Abbott, Jumat (15/4).

Baca juga: Rusia Balas Tindakan Uni Eropa dengan Mengusir 18 Diplomatnya dari Moskow

Kesepakatan diharapkan bisa memangkas pemeriksaan pendukung yang mahal dan lama selama seminggu terakhir.

Pekan lalu, Abbott, politisi partai Republik yang mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada November, memerintahkan otoritas negara bagian untuk melakukan “pemeriksaan keselamatan tambahan”, terhadap kendaraan yang menyeberang dari Meksiko ke Texas guna mengungkap penyelundupan manusia dan barang selundupan.

Inspeksi tambahan itu, yang menurut Abbott diperlukan karena ketidakmampuan Presiden Joe Biden untuk mengamankan perbatasan, memacetkan lalu lintas truk dan memicu protes oleh pengemudi truk Meksiko di negara mereka.

Meksiko menutup beberapa penyeberangan komersial di Texas dan New Mexico.

Kemacetan lalu lintas menyebabkan kerugian jutaan dolar, dan mendorong kemunculan tekanan dari kelompok bisnis, termasuk Asosiasi Produk Segar Amerika.

Aliansi tersebut beranggotakan lebih dari 100 perusahaan yang terlibat dalam impor, dan distribusi produk Meksiko di Amerika Serikat.

Komisaris Pertanian Texas, Sid Miller, sesama anggota Partai Republik, Selasa (12/4) mendesak Abbott untuk mengakhiri pemeriksaan tambahan truk.

Baca juga: Indonesia Kecam Israel Terkait Aksi Kekerasan kepada Warga Palestina di Al-Aqsa

Miller beranggapan pemeriksaan tambahan itu akan “dengan cepat mengakibatkan harga lemon menjadi 2 dolar AS (Rp28,73 ribu), alpukat 5 dolar AS (Rp71,53 ribu) dan lebih buruk lagi.”

Pada Rabu (13/4), Gedung Putih mengecam pemeriksaan itu, dengan, mengatakan bahwa langkah itu tidak perlu dilakukan dan telah mengganggu rantai pasokan makanan dan mobil, juga membuat harga-harga naik.

Biden, politisi Demokrat, sudah berjuang melawan kenaikan inflasi dan tantangan terhadap pergerakan barang akibat pandemi COVID-19.

Abbott juga telah menyewa bus untuk membawa migran dari Texas ke Washington, untuk mengirim pesan ke Biden.

Bus ketiga tiba pada Jumat (15/4), menurut kantor gubernur itu dan beberapa laporan media massa.